TIMIKA | Kabupaten Mimika, Papua, telah menyiapkan dua rencana intervensi untuk penurunan stunting.
Mengingat, Mimika menjadi salah satu daerah prioritas penurunan stunting setelah mengikuti Rapat Koordinasi Teknis Mendorong Konvegensi Program Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (stunting) di wilayah prioritas, di Jakarta pada 1 – 4 Oktober lalu.
"Sebenarnya di Mimika kalau mau dibilang kasus stunting, data kami tidak lebih dari 10 persen," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Reynold Ubra saat diwawancara di Hotel Horison, Rabu (23/10).
Meski demikian, pemerintah akan tetap melakukan penurunan prevalensi stunting.
Reynold yang juga mengikuti rapat tersebut menyebutkan, pemerintah kabupaten telah menyiapkan dua rencana intervensi untuk sektor kesehatan dan sektor pendukung dari Orgnisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di Mimika.
"Untuk sektor kesehatan ada intervensi spesifik dengan pendekatan mulai remaja putri, kemudian ibu hamil sampai Baduta (bayi dibawah dua tahun) dan Balita (bayi dibawah lima tahun). Jadi kami mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan," jelasnya.
Sedangkan untuk peran sektor lainnya seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, serta beberapa OPD lainnya akan dilakukan intervensi sensitif.
"Ini harus dilakukan secara terpadu oleh sektor lain, tidak bisa ditumpukan ke Dinas Kesehatan saja," tutur Reynold.
Untuk sektor kesehatan katanya, akan dimulai kepada pelayanan bagi ibu hamil yang mana standar pelayanan ibu hamil harus dipenuhi.
"Kemudian ketika ibu hamil melahirkan harus di fasilitas kesehatan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Setelah itu melakukan imunisasi dasar lengkap," kata Reynold.
Lebih lanjut Reynold menjelaskan, untuk remaja putri akan diberikan tablet BSI. Untuk bayi dibawah dua tahun dan bayi dibawah lima tahun akan mendapatkan pemeriksaan hingga anak usia sekolah.
"Kan pendekatannya lewat Posyandu. Timbang berat badan itu sasarannya, jadi kita pantau lewat balok SKDN dari sasaran sekian, terus yang berkunjung berapa Balita, kemudian yang ditimbang berapa dan yang naik berat badan itu berapa. Jadi itu dari sektor kesehatan," jelasnya.
Tetapi kata Reynold, peran dari sektor lain sangat berkontribusi besar.
"Jadi untuk menurunkan stunting, peran kesehatan hanya 25 persen, untuk mencapai 100 persen, maka OPD lain harus ikut terlibat," tuturnya.
Reporter: Anya Fatma
Editor: Aditra
Tinggalkan Balasan