TIMIKA | Dana desa dengan jumlah anggaran yang cukup besar saat ini tentu diawasi oleh seluruh pihak terutama masyarakat di desa dalam penggunaannya.
Kampung Minabua, Distrik Mimika Baru, Mimika, Papua di tahun 2019 menerima anggaran dana desa sebesar Rp 1.025.041.000. Seperti biasanya, dana desa selalu dicairkan dalam tiga tahap.
Nah, di tahap pertama, Kampung yang memiliki jumlah penduduk 4922 jiwa ini menerima dana sebesar Rp 202.975.000. Dana tersebut digunakan untuk keperluan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dari dana tersebut, Rp90 juta digunakan untuk penimbunan jalan di tiga RT (rukun tetangga) masing-masing RT sebesar Rp 30 juta. Juga dilakukan pengadaan mesin babat sebanyak 21 unit untuk 21 RT.
"Kita samakan semua, karena kalau ada yang lebih nanti akan ada kecemburuan antar warga," kata Operator Dana Desa, Kampung Minabua, Hario P. Asmara saat diwawancara di kantornya, Rabu (30/10).
Selain itu, anggaran sebesar Rp20 juta juga digunakan untuk kegiatan penanggulangan stunting (anak kerdil) di Posyandu.
Sebagai bentuk transparansi penggunaan dana desa, pihaknya juga memasang baliho untuk informasi kepada masyarakat dengan anggaran yang juga dari dana desa tahap pertama.
Lebih lanjut, Hario menyebutkan, dana desa untuk tahap kedua juga sudah diterima dengan anggaran sebesar Rp410.016.000.
"Itu kemarin ada pengadaan profil tank sebanyak 55 unit di 5 RT karena kemarin masyarakat ada usulkan untuk penampungan air, jadi masing-masing terima 11 unit," jelasnya.
Selain itu, pemerintah kampung juga bersinergi dengan Pamsimas yang mana telah dibangun menara dengan filter. Sesuai dengan musrenbang sudah selesai dan saat ini tinggal dialirkan dan ditampung di profil tank di lima RT dengan anggaran sebesar Rp 117 juta.
"Ada juga pembangunan menara air untuk 4 RT lainnya sebanyak 43 unit sebesar Rp150 juta," ungkap Hario.
Tidak hanya itu, pemerintah desa juga melakukan pengeboran sumur lebih dalam sekitar 30 meter, karena di salah satu RT (RT 1) airnya masih kotor. Dengan dibuat sumur lebih dalam lengkap dengan penampung dan penyaringnya itu menelan biaya sebesar Rp 47 juta.
Adapun dibuat sambungan listrik karena masih ada masyarakat di salah satu RT yang belum teraliri listrik.
"Memang agak jauh jaraknya ada 5 unit dengan total anggaran Rp35 juta. Untuk Posyandu juga sebesar Rp30 juta," sebutnya.
Pemerintah desa juga sedang membangun satu unti MCK di RT 5 sebagai persiapan untuk kegiatan konferensi gereja.
Untuk tahap ketiga saat ini belum diterima, dan sesuai musrenbang akan ada penimbunan di tiga RT, galian parit juga di tiga RT. Adapun dua jembatan, MCK, air bersih dan Posyandu.
"Tahun ini dana desa kita meningkat dari tahun lalu. Tahun lalu kurang lebih hanya Rp800 juta," tambah Hario.
Reporter : Anya Fatma
Editor: Misba Latuapo
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis