FKUB Mimika Dukung Pemekaran Provinsi Papua Tengah

FKUB Mimika Dukung Pemekaran Provinsi Papua Tengah
Ketua FKUB Mimika Ignatius Adii. (Foto: Anya Fatma/SP)

TIMIKA | Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika mendukung penuh langkah tujuh Bupati untuk pemekaran Provinsi Papua Tengah. Hal ini disampaikan Ketua FKUB Mimika, Ignatius Adii kepada wartawan di Jalan Samratulangi, Timika, Senin (11/11).

Dukungan ini bukan tanpa alasan, pasalnya menurut Ignatius, jika segala urusan berpusat di Jayapura, tentu jangkauan bagi kabupaten yang jauh tentu akan tertinggal.

"Hamba Tuhan bersama FKUB menyetujui dan mendukung pemekaran ini, terutama tujuh Bupati wilayah Meepago yang mereka bersama dan berani menentukan hal ini," katanya.

Terkait dengan adanya panitia pemekaran sebelumnya baik di Nabire maupun Timika yang sebelumnya mungkin ada sedikit masalah, kata Adii, saat ini tujuh bupati telah mengajak para panitia untuk bersama mempercepat pemekaran provinsi.

Ketua FKUB juga berharap, selain tujuh bupati dan panitia yang sudah ada sebelumnya, pemekaran ini juga katanya, harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda. Dengan begitu pengembangan dan perjuangan pemekaran lebih utuh.

"Jangan sampai ada yang kontra ada yang pro," ujarnya.

Menurutnya, pro dan kontra dalam suatu permasalahan apalagi proses untuk pemekaran wilayah seperti ini merupakan hal biasa. Namun, pihak yang kontra harus memberikan sikap kontra yang produktif. 

Lanjutnya, jika ingin berubah, semua pihak seharusnya saling menunjang dan memberikan masukan yang positif.

"Jangan menentang, jangan mengundang emosi, jangan caci maki," tuturnya.

Dengan demikian, Ia berharap agar seluruh komponen masyarakat  mendukung pemekaran wilayah ini. Karena tentu rentan kendali akan diperpendek. Ia juga meminta kepada tujuh bupati untuk menyiapkan kualitas SDMnya mulai dari pendidikan, kesehatan hingga budayanya.

Ia mengungkapkan, beredar juga informasi bahwa pemekaran provinsi ini nantinya akan dikuasai oleh masyarakat pendatang (Bukan OAP).

"Ada yang bilang nanti akan dikuasai oleh pendatang, siapa bilang? Memang terbukti bahwa beberapa ibu kota  dominasi orang pendatang, tapi jadi pengalaman dan jangan mengeluh itu terus. Orang Papua harus siap, kalau tidak kapan kita mau maju," katanya.

Bupati Kabupaten Puncak kata dia telah menyampaikan untuk mensosialisasikan dan mensinkronkan pemekaran wilayah ini, agar para pihak yang kontra dengan sifat emosional bisa terjawab, dan diharapkan enam bupati lainnya bisa mengikuti hal itu.

Diketahui bersama, Bupati Mimika merupakan salah satu bupati yang mencanangkan pemekaran dan Mimika s dipercaya menjadi ibu ktoa Provinsi Papua Tengah nantinya. Hal ini tentu membuat Bupati Mimika Eltinus Omaleng tidak terlepas dari kritik dan masukkan baik dari pihak yang pro maupun kontra terhadap pemekaran ini.

"Kalau mau mengkritisi kenapa mereka tidak jadi bupati? FKUB sangat konsen mendukung dia (Bupati-Red). Saat ini pemekaran kami dukung dengan doa, kami tidak dukun dengan emosi dan membalas mereka yang mencaci beliau tapi kami doakan," tuturnya.

 

Reporter: Anya Fatma
Editor: Misba

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *