JAYAPURA, Seputarpapua.com | Diduga berebutan kotak suara, dua kelompok massa pendukung calon bupati dan wakil bupati terlibat bentrok di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pada Rabu, 27 November 2024.
Kedua massa pendukung saling serang menggunakan panah, parang dan alat tajam lainnya di depan Kantor KPU Puncak Jaya.
“Iya kejadian itu benar, aksi saling serang antar kedua kubu massa pendukung nomor urut 1 dan 2 dengan menggunakan alat perang berupa panah di depan Kantor KPU Puncak Jaya,” demikian kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo dalam siaran pers yang diterbitkan, Kamis (28/11/2024).
Untuk menghentikan aksi saling serang, personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk melakukan penyekatan di sejumlah titik di Kota Mulia.
“Merespon kejadian itu, personel gabungan TNI-Polri diturunkan ke lokasi untuk melakukan penyekatan dan melerai massa. Tapi massa juga sempat berupaya menyerang aparat gabungan TNI-Polri,” terangnya.
Aksi saling serang ini kemudian meluas dan terjadi pembakaran rumah milik warga. Akibat bentrok itu, puluhan rumah dibakar dan warga menjadi korban luka.
“Untuk kerugian materiil ada 40 unit rumah dan 1 honai yang dibakar massa, sedangkan untuk korban luka panah sebanyak 94 orang. Rencananya 14 korban akan dirujuk ke RSUD Jayapura guna dilakukan penanganan lebih lanjut,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara yang dikonfirmasi mengatakan bentrok ini dipicu perebutan kotak suara.
“Bentrok dipicu tarik menarik suara untuk paslon nomor 1 dan 2,” ujarnya singkat.
Pasca bentrok tersebut, personel gabungan TNI-Polri masih disiagakan di sejumlah titik untuk mencegah bentrok susulan.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis