JAYAPURA | Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, menyebut berdasarkan laporan yang diterima ketujuh terduga teroris yang ditangkap di beberapa lokasi di Kabupaten Jayapura masuk secara tidak serentak.
“Dari laporan terungkap para terduga teroris itu datang dan kemudian menetap di wilayah Kabupaten Jayapura tidak serentak melainkan bertahap. Penangkapan terhadap mereka dilakukan setelah bukti yang ada dirasa cukup,” kata Irjen Pol PaulusWaterpauw di Jayapura, Selasa (17/12).
Kapolda Waterpauw mengemukakan, para terduga teroris itu masuk dalam jaringan Lampung dan mereka sempat berhubungan dengan kelompok Jafar Umar Thalib (JUT) di Arso.
Namun, menurutnya, hingga kini belum ditemukan alat-alat berbahaya yang kemungkinan akan digunakan mereka dalam melakukan aksinya. Sebab mereka adalah pelarian dan berupaya mengumpulkan kembali anggotanya sambil mempelajari situasi.
“Tidak ada benda-benda mencurigakan atau bom yang diamankan namun dari laporan mereka juga melakukan latihan-latihan,” kata Waterpauw.
Kapolda Papua berharap, warga waspada terutama dengan orang-orang di sekitarnya yang dicurigai dan bila ada segera dilaporkan kepada polisi setempat.
“Warga harus waspada dengan lingkungan di sekitarnya dengan melaporkan bila ada hal-hal yang mencurigakan,” imbuh dia.
Tim Mabes Polri pada awal Desember lalu menangkap terduga teroris diberbagai lokasi yang ada di sekitar Kabupaten Jayapura. Ketujuh teroris, Senin sore (16/12) diterbangkan ke Jakarta untuk diproses lebih lanjut di Mabes Polri.
Sumber: Antara
Editor: Sev
Tinggalkan Balasan