Nduga Berduka di Hari Natal

Nduga Berduka di Hari Natal
Kabupaten Nduga (Foto: Ist)

TIMIKA | Natal adalah hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.

Perayaan Natal identik dengan keceriaan dan kebahagian menyambut kelahiran sang juru selamat bagi umat Kristiani. 

Namun suka cita Natal tidak dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Nduga, Provinsi Papua akibat kontak senjata antara Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan aparat TNI Polri sejak setahun terakhir.

Salah satu masyarakat, Usman Lokbere kepada Seputarpapua.com melalui sambungan telepon, Kamis (26/12) mengatakan, Senin (23/12) lalu, adiknya Hendrik Lokbere tewas diduga ditembak aparat keamanan.

"Natal ini kami berduka, adik saya ditembak aparat. Natal ini kami tidak suka cita tapi kami makamkan adik saya," kata Usman.

Kata dia, adiknya bukan bagian dari kelompok yang melakukan perlawanan terhadap aparat TNI Polri.

"Ini mau Natal, adik saya cuma jalan begitu, tidak perlawanan juga, tidak pegang senjata juga langsung ditembak mati," katanya.

Untuk itu, dia meminta aparat penegak hukum segera menangkap pelaku, memproses dan memecatnya dari satuan.

"Kami ini warga Indonesia juga, tapi kami merasa seperti bukan warga Indonesia karena kami diperlakukan tidak manusiawi," katanya.

Dia menegaskan, pemerintah dalam hal ini aparat keamanan jangan tebang pilih dalam melihat persoalan yang terjadi di Nduga.

Jika aparat tidak bergerak menangkap pelaku, maka kata dia, masyarakat tidak akan percaya kepada pemerintah.

Jika pelaku berhasil ditangkap, maka menurut dia, pemerintah sudah berlaku adil dan tidak tebang pilih dalam menerapkan hukum di Indonesia.

"Jadi undang-undang jangan hanya berlaku pada pencuri-pencuri saja," katanya.

Dia juga mengatakan, kondisi masyarakat di Nduga saat ini sangat memprihatinkan. Korban terus berjatuhan baik akibat kontak tembak maupun yang mengungsi.

Kondisi ini menyebabkan perayaan Natal 25 Desember 2019 tidak dirasakan masyarakat Nduga, karena semua berduka dan bersedih.

Ia berharap, konflik berkepanjangan di Nduga segera berakhir agar masyarakat hidup dalam kedamaian.

Sebelumnya, Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge mengatakan, pada tanggal 23,24 dan 25 Desember 2019 ia sibuk mengurus peti jenazah dan memakamkan korban Hendrik Lokbere.

 

Reporter: Misba
Editor: Aditra

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *