Ada Varian Virus Baru, Warga Diingatkan Disiplin Prokes

TIMIKA | Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob menghimbau dan mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), karena ada varian virus Covid-19 baru, yakni virus Kent – B.1.1.7.

“Di Indonesia ini sudah ada varian virus baru dan sudah ada 15 orang yang terkena. Korbannya ada 10 kabupaten, seperti di Jakarta (Jaksel), Kalteng, Kalsel, Karawang Banten, dan lainnya,” kata Wabup di Hotel Horison Ultima Timika, Selasa (18/5/2021).

Kata Wabup, terkait varian virus baru ini, pada saat video conference dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Beliau menyampaikan dan berpesan kepada seluruh kepala daerah, mulai gubernur, wakil gubernur, bupati wakil bupati, walikota, dan wakil walikota untuk berhati-hati.

Presiden dalam arahannya, selalu menyebut kata hati-hati.” Kalau dihitung, mungkin kurang lebih 50 kali beliau menyebutkan kata hati-hati,”kata Wabup

“Hati-hati ini mengandung makna terhadap kebijakan yang diambil pada setiap daerah masing-masing, harus berhati-hati,” katanya.

Pihaknya mengingatkan kembali kepada seluruh komponen masyarakat bahwa pandemi Covid-19 ini masih ada. Walaupun saat ini, khususnya di Mimika mengalami penurunan.

Dimana, data pada Senin (17/5/20210 tidak ada kasus positif yang baru. Untuk orang yang sembuh sebanyak 23 orang, dan meninggal dunia karena Covid-19 bertambah dua orang, sehingga menjadi 52 orang.

“Sekali lagi, saya pesan kepada masyarakat Mimika, pertama tetap waspada, prokes tetap dilaksanakan dan dijalankan. Jangan pikir bahwa kasus sudah mulai menurun, kemudian kita lupa dan lalai,” ungkapnya.

Ia menambahkan, selain itu apabila ada keluarga yang datang dari luar daerah Mimika atau ada yang mudik sebelum tanggal diberlakukan pelarangan, untuk tetap bertanggungjawab terhadap keluarga dan lingkungan sekitarnya masing-masing.

“Kepada petugas di bandara, mulai dari KKP, security,m dan lainnya untuk lebih memperketat setiap pemeriksaan. Siapapun dia, tanpa pandang bulu. Karena ini untuk kepentingan bersama,” ungkapnya.

penulis : Mujiono

editor : Mish