TIMIKA | Masyarakat lima kampung di Mapurujaya, Distrik Mimika Timur, Mimika, Papua menolak pemerintah menjadikan Puskesmas Mapurujaya sebagai tempat penanganan pasien Covid-19.
Penyampaian itu didisampaikan puluhan warga saat melakukan aksi penolakan di depan Kantor Distrik Mimika Timur, Senin (28/9).
Warga yang marah bahkan mengancam aktivitas pemerintahan di wilayah itu, beruntung Kepala Distrik Mimika Timur, Y. Pinimet bersama Kapolsek Mimika Timur, Iptu Wiltson R. Latuasan menemui warga untuk menghentikan aksi tersebut.
Kepala Distrik menyampaikan bahwa apa yang menjadi keinginan pemerintah, baru akan dibicarakan, sehingga meminta pengertian warga untuk menunggu hingga pertemuan.
“Ini pemerintah mereka baru datang, jadi kami pertemuan dulu,” ujar Kepala Distrik Pinimet.
Namun, warga yang marah menginginkan pertemuan itu dihentikan. Sehingga mereka makin merapat hingga kedepan pintu masuk kantor distrik dan meneriakkan untuk pertemuan dibubarkan.
Penyampaian warga bahwa mereka tidak ingin wilayah mereka masuk wabah Covid-19, apalagi pelayanan kesehatan buat mereka dihentikan.
Aksi masih terus berlangsung, Kepala Dinas Kesehatan bersama Kepala Distrik dan para kepala kampung masih melakukan pertemuan.
Hingga berita ini diturunkan warga masih memadati kantor distrik menolak pertemuan apapun dilakukan menyangkut Puskesmas Mapurujaya dijadikan tempat penanganan pasien Covid-19.
Tinggalkan Balasan