Ia menegaskan, kekerasan tidak akan pernah berakhir tanpa ada langkah-langkah kongkrit yang diambil oleh pemerintah atau pemimpin bangsa ini. Papua, menurutnya, benar-benar butuh sebuah kebijakan yang tepat untuk mengakhiri masalah kemanusiaan ini.
“Setiap masalah akan berakhir kalau ada kebijakan dari seorang pemimpin. Tetapi pemerintah tidak punya hati dan kepedulian terhadap penyelesaian persoalan di Papua, ini kan sangat aneh menurut saya,” ujarnya.
Hingga kini, lanjut Theo, orang asli Papua mau pun warga non Papua terus menjadi korban sebagai dampak gejolak keamanan antara TNI/Polri dengan TPNPB/OPM yang sepanjang waktu beradu senjata.
“Rakyat Papua adalah bagian dari warga negara, namun sepertinya tidak punya pemimpin dan merasa seperti kehilangan pemimpinnya,” sebut Theo.
Pemda Tak Bertaring
Theo mengatakan, pemerintah daerah sesungguhnya tidak punya taring dalam menyelesaikan persoalan konflik bersenjata di Papua. Pada hal, menurut dia, pemerintah daerah bisa saja menginisiasi pembentukan tim investigasi.
Kata Theo, dua guru yang meninggal setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, berstatus sebagai kontrak daerah. Karenanya, pemerintah daerah setempat punya tanggung jawab besar dalam mendorong keadilan terhadap korban.
“Hasil investigasi dapat dilaporkan secara resmi oleh pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, dengan sejumlah rekomendasi. Pemerintah pusat mau terima laporan rekomendasi atau tidak itu persoalan kedua, tetapi dari sisi kemanusiaan pemerintah harus menyampaikan laporan itu,” katanya.
Dengan begitu, Theo meyakini akan ada langkah-langkah kongkrit yang bisa diambil oleh pemerintah pusat. Tidak lagi hanya dengan operasi militer, tetapi upaya dialog yang berwibawa dan bermartabat bisa ditempuh.
“Apabila pemerintah pusat tidak mengambil langkah-langkah kongkrit selain operasi militer, saya percaya bahwa korban warga sipil masyarakat orang asli Papua dan warga non Papua akan terus bertambah,” pungkasnya.
Reporter: Sevianto Pakiding
Editor: Misba
- Tag :
- Guru Ditembak,
- HAM,
- Jokowi,
- Theo Hesegem
Tinggalkan Balasan