Anak Buah Egianus Kogoya Ditangkap, Senjata Api dan Ratusan Amunisi Turut Diamankan

Kasatgas Gakkum Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol I Gusti Gde Era Adhinata (tengah) saat menyampaikan keterangan dalam konferensi pers penangkapan anggota KKB anak buah Egianus Kogoya, Senin (10/4/2023, di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Papua Tengah. (Foto: Saldi Hermanto)
Kasatgas Gakkum Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol I Gusti Gde Era Adhinata (tengah) saat menyampaikan keterangan dalam konferensi pers penangkapan anggota KKB anak buah Egianus Kogoya, Senin (10/4/2023, di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Papua Tengah. (Foto: Saldi Hermanto/Seputarpapua)

TIMIKA | Yomce Lokbere, anggota dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) dibawah pimpinan Egianus Kogoya, ditangkap oleh tim gabungan TNI-Polri pada Selasa, 5 April 2023 di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Yomce Lokbere merupakan Kepala Pos Matoa (Markas KKB) yang terletak di Kampung Alguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Kepala Satuan Tugas Penegakkan Hukum (Kasatgas Gakkum) Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol I Gusti Gde Era Adhinata dalam konferensi pers di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Senin (10/4/2023) mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan dan pengembangan terhadap saudara Yomce Lokbere, tim menemukan fakta terkait tugas utama Yomce Lokbere selama bergabung dengan kelompok Egianus Kogoya.

Yomce Lokbere yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka atas serangkaian aksi kekerasan di wilayah Nduga dan merupakan pasukan dari Egianus Kogoya, bertugas mengumpulkan senjata dan amunisi, serta logistik maupun bahan makanan.

Bahkan, ia juga ditugaskan sebagai penjaga markas KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kampung Alguru.

“Tersangka juga terlibat dalam berbagai macam tindak pidana, seperti pada tahun 2021 terlibat pembakaran camp Dolorosa,” ungkap Kasatgas Gakkum Kombes I Gusti Gde Era Adhinata.

Selain aksi pembakaran camp pekerja, pada tanggal 2 Februari 2021 Yomce Lokbere juga terlibat dalam aksi kontak tembak bersama personel TNI dari Satgas Yonif Raider 700/WYC di daerah Mapenduma.

Kemudian pada 7 Juni 2022, Yomce juga terlibat dalam aksi penembakan pesawat SAM Air di Bandara Kenyam. Pada 5 Februari 2023, ia juga terlibat dalam aksi pengancaman terhadap 15 pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Paro, Nduga.

Bahkan, Yomce juga terlibat dalam aksi pembakaran terhadap pesawat Susi Air yang kemudian terjadi penyanderaan terhadap pilot, Captain Philip Mark Mehrtens, warga negara Selandia Baru.

“Namun, tersangka tidak ikut rombongan Egianus Kogoya untuk menyandera Pilot,” terang Kasatgas Gakkum.

Adapun barang bukti yang diamankan tim gabungan setelah serangkaian pendalaman dilakukan terhadap Yomce Lokbere, diantaranya senjata api laras panjang jenis FERFRANS SOAR (Special Operations Assault Rifle) Sub-Compact Weapon (SCW) kaliber 5.56 mm, 1 pucuk pelontar SPG1A kaliber 40 mm dan 1 pucuk pistol.

Kemudian 10 magazen amunisi kaliber 5.56 mm, 1 magazen amunisi kaliber 7.62 mm dan 3 magazen pistol.

Selanjutnya ada 312 amunisi kaliber 5.56 mm, 43 butir amunisi kaliber 7.62×39 mm, 4 butir amunisi kaliber 9×17 mm, 19 butir kaliber 8.3 mm. Kemudian 13 butir amunisi kaliber 38 mm, 8 butir kaliber 7.62×45 mm, 17 butir amunisi kaliber 9 mm, 8 butir amunisi hampa kaliber 5.56 mm, dan 1 butir amunisi kaliber 40 mm.

Ada juga diamankan sejumlah peralatan komunikasi seperti radio HT, hingga bendera Bintang Kejora.

“Total 415 butir untuk amunisi. Sebanyak 130 butir adalah milik Yomce Lokbere. Jadi ini adalah senjata, amunisi, dan pelaralatan, ini semua diambil dari camp milik Egianus Kogoya,” ungkap Era Adhinata.

Dengan diamankannya berbagai barang bukti ini, Kasatgas Gakkum berharap dapat mengurangi aksi sporadis kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *