MIMIKA, Seputarpapua.com | Anak-anak penyandang disabilitas dari sekolah luar biasa (SLB) Negeri Mimika, Papua Tengah begitu berbahagia merayakan peringatan Hari Disabilitas dan HAM Sedunia.
Perayaan Hari Disabilitas Sedunia diperingati setiap tanggal 3 Desember dan diperingati bertepatan dengan Hari HAM Sedunia pada 10 Desember 2024 di Ballroom Hotel Horison Diana, Timika, Selasa (10/12/2024).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Cendekiawan Perempuan Papua didukung oleh Kantor Kepatuhan HAM PT Freeport Indonesia dengan melibatkan SLB Negeri Mimika.
Pada peringatan itu, anak-anak berkebutuhan khusus ini menampilkan kemampuannya masing-masing, ada yang membaca puisi, menyanyi, dan ditutup dengan tarian kolosal nusantara dengan mengenakan baju tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Anak-anak tampak begitu lihai dan bersemangat menari tarian dari berbagai daerah.
Ketua Tim Kerja Hari Disabilitas dan Hari HAM, dr. Nurnissa Alhamid menjelaskan, peringatan hari disabilitas internasional dan juga hari HAM sedunia ini bisa terlaksana atas kerja sama CPP dan Kantor Kepatuhan HAM PT Freeport serta SLB Negeri Mimika.
Kegiatan ini dibuat dengan tema pemberdayaan berkelanjutan dan kesetaraan hak untuk penyandang disabilitas.
“Karena kami percaya dari CPP bahwa inklusivitas atau inklusi bukan hanya soal membuka akses tetapi juga memastikan setiap individu untuk diterima, dihargai dan diberdayakan,” kata dr. Ica sapaan akrabnya.
Perwakilan Kantor Kepatuhan Departemen Community Relation HAM PTFI, Bertha Juliana Ibo mengatakan, PTFI punya alasan khusus mendukung kegiatan ini karena orang atau anak dengan kebutuhan khusus merupakan bagian dari kelompok rentan yang hak asasi yang perlu diperhatikan.
Menurutnya, kerja sama pemerintah dan pihak swasta serta dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk melibatkan dan menghargai keberadaan penyandang disabilitas.
“Sehingga kegiatan ini bisa menjadi pengingat untuk semua pihak bahwa disekeliling kita ada para penyandang disabilitas atau orang berkebutuhan khusus yang membutuhkan perhatian lebih,” katanya.
Pesan yang diambil dari kegiatan ini adalah Freeport dan juga pemerintah diharapkan bisa memperhatikan penyandang disabilitas dan juga melihat tenaga pendidik yang ada di SLB,
“Kebutuhan yang dibutuhkan seperti sarana prasarana, ruang publik yang ramah bagi penyandang disabilitas. Kemudian kesempatan memperoleh pendidikan yang layak, pekerjaan yang layak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kami berharap semua pihak bisa melihat dan mendukung mereka,” ungkapnya.
Ketua CPP Kabupaten Mimika Ancelina Samber mengungkapkan, dengan kegiatan dapat menjadi tugas semua pihak untuk lebih memperhatikan anak-anak penyandang disabilitas khususnya di SLB.
“Apa yang kita dapatkan hari ini jangan kita tinggalkan begitu saja, tetapi kita mulai menjadi perantara untuk menindaklanjuti apa yang dibutuhkan anak-anak SLB ini,” ucapnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis