dr. Enny menegaskan, memang saat ini ada obat malaria. Tetapi pihaknya tidak mengetahui obat ini bertahan berapa lama jika penderita malaria tidak patuh mengkonsumsi obat.
Lanjutnya, obat malaria yang diberikan ada dua jenis, yakni yang berwarna biru dengan dosis minum selama tiga hari. Serta primakuin berwarna cokelat dengan dosis minum selama 14 hari.
“Pemberian obat inipun tidak sembarangan, tapi disesuaikan dengan melihat berat badan. Sehingga diharapkan disiplin dalam meminum obat, agar tidak resistensi (ketidakefektifan obat terhadap penyakit),” terang dr Enny.
Sementara terkait fungsi obat, untuk obat biru membersihkan parasit di dalam darah secepat mungkin dan membuat kekebalan tubuh.
Sedangkan primakuin membunuh parasit dalam hati atau plasmodium vivax.
“Untuk di Mimika kasus memang menurun, tapi kita harus antisipasi terhadap malaria tersiana. Kalau tropika bisa diatasi. Tapi tersiana tidak, dan obat yang mematikan adalah primakuin yang diminum selama 14 hari. Ini dilakukan agar vivax di hati mati,” tuturnya.
“Karenanya harus patuh dan disiplin minum obat malaria,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan