Anggaran Dinas Kominfo Kecil, Tahun 2021 Tidak Ada Kegiatan

Kepala Diskominfo Kabupaten Mimika, Papua, Abraham Kateyau. (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)
Kepala Diskominfo Kabupaten Mimika, Papua, Abraham Kateyau. (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)

TIMIKA | Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mimika, Papua, Abraham Kateyau, menyayangkan anggaran tahun 2021 ini terbilang sangat kecil untuk Diskominfo.

Akibatnya, Diskominfo tidak bisa menjalankan berbagai kegiatan maupun program yang sebelumnya sudah diusulkan dalam Musrenbang.

“Katanya semua kegiatan diarahkan pada yang bersentuhan PON. Sesungguhnya Diskominfo juga berperan sangat besar dalam penyelenggaraan PON, tapi disayangkan karena anggarannya tidak didukung,” kata Abraham saat ditemui di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Jumat (30/4/2021).

Abraham menjelaskan tahun 2021 ini, Diskominfo hanya diberikan anggaran Rp 2 Miliar yang dana tersebut hanya bisa digunakan sebagai kegiatan rutin seperti membayar pegawai dan honorer serta keperluan ATK.

Dikatakan dirinya sudah sering menyampaikan kondisi tersebut dalam beberapa rapat – rapat.

“Kalau Bupati beliau kan tidak tau, yang harusnya memberikan telaah itu kan ada tim anggaran, mereka yang masuk dalam tim anggaran, namun mereka memberikan telaah kepada pimpinan itu yang salah. Jadi tim anggaran tidak melihat sesungguhnya apa sih hubungan dinas ini untuk penyelenggaraan PON,” tukasnya.

“Akhirnya semena – mena membagi pagu anggaran, seenaknya saja. Jadi apa yang kita musrenbangkan, program yang kita sudah susun, sudah anggarkan tidak diakomodir. Karena mereka tidak mengerti,” lanjutnya.

Sehingga untuk penyelenggaraan PON maupun Pesparawi dirinya mengakui tidak memiliki cukup biaya.

Dirinya hanya berharap nantinya ada dana yang diakomodir dalam ABPD Perubahan.

“Kalau memang bisa dibantu di perubahan yah syukur kepada Allah. Jadi yah begitu sudah kondisi kita. Kita begini – saja kalau misalnya pimpinan panggil kita untuk tanya dan lainnya, saya kasih tau apa adanya,” tuturnya.

Mengenai pemberian sosialisasi terkait PON dan Pesparawi juga, dirinya mencoba memaksimalkan menggunakan dana rutin.

“Kami palingan pakai saja sarana yang ada seperti videotron, mobil keliling. Lainnya tidak bisa dibuat. Karena memang tidak ada anggaran, itupun Kalau rutin sudah tidak bisa memadai terpaksa kami tidak bisa lakukan sosialisasi,” pungkasnya.

penulis : Kristin Rejang
editor : Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *