Anias: Banyak Orang di Papua Meninggal Karena Miras, Rumah Tangga Hancur

TNI Amankan Ribuan Botol Miras di Jalan Trans Papua
Ilustrasi

JAYAPURA | Anias Lengka Koordinator Solidaritas Anti Miras dan Narkoba (SAMN) Kota Jayapura menghimbau generasi muda Papua tidak mengkonsumsi minuman keras (Miras).

Dikutip dari Suarapapua.com, Senin (13/7) Anies mengatakan, banyak orang di Papua meninggal karena miras, bahkan kehidupan dalam rumah tangga berantakan karena minuman memabukan tersebut.

Anias mengatakan, belum lama ini ia menerima informasi di Mimika ada yang meninggal karena mengkonsumsi Miras.

“Kita harus sadar, dan kita harus lihat Papua sekarang ada di tahap apa. Artinya ketika kita beli minuman sama saja kita beli amunisi untuk tembak diri kita sendiri, katanya di Jayapura, Kamis (9/7) lalu.

Anias menambahkan, saat ini Papua dalam persoalan besar, seperti Otsus, Covid-19.

Ia mengatakan, data yang diperoleh SAMN pada 2017 ada 13 orang meninggal di kabupaten Keerom setelah mengkonsumsi Miras, juga tahun 2018 terjadi perang suku di Kabupaten Jayawijaya mengakibatkan beberapa orang mengalami luka luka dan sejumlah orang meninggal dunia.

Kemudian 2020 terjadi perang suku di Kabupaten Jayapura, antara masyarakat Kampung Kehiran dan Kampung Toware. Dalam peristiwa tersebut 25 warga kehilangan tempat tinggal dan satu orang meninggal dunia.

“Semua yang saya sebutkan dari 2017 sampai sekarang adalah akibat Miras. Sehingga saya menyampaikan untuk para generasi, remaja, muda hingga dewasa untuk kasitinggal minuman keras. Satu hal lagi, ada minuman yang dibuat sendiri, tapi ini juga kita belum tau berapa kadar alkoholnya,” katanya.

Dia menyayangkan peristiwa yang terjadi Kabupaten Mimika baru-baru ini, karena menurutnya, Kapolda sudah perintahkan untuk berantas Miras tetapi masih ada juga yang meninggal akibat miras.

“Bulan kemarin kan kapolda perintahkan untuk berantas Miras, tapi nyatanya ada yang meninggal akibat Miras. Ini kami dari solidaritas berharap untuk tinjau kembali kinerja kepolisian tetapi juga pemerintah di Mimika,” katanya.

Sementara itu, Demianus Engalim dari Angkatan Muda Kema Injil (Amki) Papua mengatakan, generasi muda sebaiknya dekat sama Tuhan, bukan minum minuman beralkohol.

“Kita pemuda harus datang kepada Tuhan. Karena hari-hari ini adalah hari jahat. Mari kita minta ampun dan memuliakan Tuhan,” kata Enggalim

Editor: Misba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *