Balita 1,5 Tahun Terinfeksi Covid-19 di Timika, ini Cerita Sang Ibu

Ilustrasi
Ilustrasi

Azania mengaku sebelumnya anaknya tidak memiliki riwayat sesak nafas.

“Kalau ade (Sn) sih karena dia belum bisa ngomong kan, jadi yang saya rasa dia cuman batuk pilek biasa. Cuman kok makin hari makin dia tidak respon, diajak ngomong dia nggak respon, diajak main tidak respon, nafasnya juga sesak. Saya bawa ke rumah sakit ternyata dokter bilang memang harus isolasi di rumah sakit karena dia harus butuh oksigen,” ucapnya.

Ia dan anaknya terpaksa harus diisolasi di rumah sakit RSUD selama kurang lebih 6 hari karena Shanum membutuhkan oksigen.

Saat ini, Sn dan sang ibu sudah diijinkan pulang namun masih harus menjalankan isolasi mandiri di rumah. Jika dihitung dari hasil swab ia dan anaknya sudah menjalankan isolasi di hari keenam.

“Pertama dengar anak saya terinfeksi Covid-19, saya syok karena mikirnya anak sekecil ini juga harus merasakan begitu. Apalagi gejala dia sampai sesak, tapi karena pas isolasi di RSUD saya bener – bener bersyukur ternyata gejala kita masih kategori ringan dibanding pasien yang lain,” ungkapnya.

Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat jangan pernah malu ataupun takut jika Positif Covid-19.

“Akui saja kalau memang positif tidak ada salahnya kita mengakui kalau kita pasien Covid, kita bisa menjaga diri terutama jaga orang lain. Lagi pula covid bukan aib yah kita semua taulah ini penyakit,” ujarnya.

Ia pun berharap para orang tua juga jangan abai terhadap protokol Covid-19.

“Jangan abai juga dengan protokol kesehatan jangan anggap remeh. Kalau didalam SP 7 misalnya kita berpikir tidak akan kena karena cuman orang orang kita. Ternyata dengan orang terdekat juga kita bisa tertular. Sekarang kalau bisa harus pakai masker,” pesannya.

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *