Akibat kebutuhan hidup yang semakin mengekang, Boas pernah gelap mata dan memukul istrinya hingga babak belur. Sara Udam, istrinya pun melaporkan kelakuan Boas ke kantor polisi. Beruntung dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
“Semua ini karena ekonomi yang membuat saya tidak mengontrol diri. Memukul istri hanya karena meminta makanan,” kata Boas.
“Ini sepatutnya tidak harus saya lakukan, tetapi sudah berlalu. Saya hanya coba merefleksikanya kembali, agar memperbaiki diri untuk menjadi suami terbaik kepada keluarga kecil saya,” sambungnya.
Bangkit
Derita bertahun-tahun tak membuat Boas menyerah sejengkal pun. Ia tak ingin larut dalam kesedihan, tetapi pengalaman itu justru membuatnya bangkit dan berusaha lebih keras.
Seiring waktu, Boas mulai memanajemen kehidupanya dengan baik. Upah yang didapatkan Boas sebagai tenaga honorer dimanfaatkan sebagai modal membangun usah kecil yakni menjual keripik pisang.
“Awal Januari 2020 yang lalu, saya bercerita dan menukar ide, akhirnya kami bersepakat untuk bersama dengan membangun usah kecil yakni menjual keripik pisang,” kata Boas ketika bercerita awal bangkit dari keterpurukan.
Usaha tersebut menjadi titik balik perubahan drastis menyangkut perbaikan ekonomi Boas bersama keluarganya. Bos dan istrinya benar-benar konsisten bagaimana bisa memulai dan berkembang.
Boas mengisahkan, dirinya sempat sedikit canggung dan malu ketika awal melakoni usaha jualan keripik. Wajar saja, sebab ini kali pertama dalam hidup Boas terjun ke dunia usaha.
“Tapi karena adanya dorongan istri membuat rasa malu saya itu hilang,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan