Bawaslu Papua Petakan 26 Indikator TPS Rawan

Anggota Bawaslu Papua saat menyampaikan pernyataan. (Foto: Vidi/Seputarpapua)
Anggota Bawaslu Papua saat menyampaikan pernyataan. (Foto: Vidi/Seputarpapua)

JAYAPURA, Seputarpapua.com | Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Papua memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada pemilihan serentak gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati serta walikota-wakil walikota pada 27 November 2024.

Pada pemetaan itu, terdapat sembilan indikator TPS rawan paling banyak terjadi, tujuh indikator banyak terjadi dan 10 indikator yang tidak banyak terjadi.

Anggota Bawaslu Divisi Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Yofrey Piryamta Kebelen mengatakan, pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap delapan variabel dan 26 indikator.

“Ada sedikitnya 444 lurah/desa di tujuh kabupaten dan 1 kota, kecuali kabupaten Mamberamo Raya karena terkendala jaringan internet. Pengambilan data TPS rawan ini dilakukan 10 hingga 15 November 2024,” kata Yofrey Piryamta di Jayapura, pada Senin, 25 November 2024.

“Dalam 9 indikator potensi TPS rawan yang paling banyak terjadi di antaranya 733 TPS terdapat pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat. Lalu 408 TPS yang terdapat pemilih disabilitas dan 308 TPS terdapat pemilih tambahan,” kata Yofrey.

Ia pun mengatakan untuk tujuh indikator potensi rawan yang banyak terjadi di antaranya 200 TPS terdapat riwayat terjadi kekerasan di TPS. Kemudian, 158 TPS yang didirikan di wilayah rawan konflik.

“Sedangkan 10 indikator potensi TPS rawan yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi di antaranya 20 TPS merupakan TPS di lokasi khusus. Lalu 90 TPS terdapat petugas KPPS berkampanye untuk pasangan calon dan 72 TPS yang sulit dijangkau,” jelasnya.

Lebih lanjut, berdasarkan pemetaan itu diharapkan saling berkoordinasi mengantisipasi kerawanan tersebut dengan jajaran badan adhoc (PPS dan KPPS).

“Saling koordinasi dari tingkat bawah sampai atas, seluruh stakeholder baik pemerintah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, untuk melakukan pencegahan gangguan keamanan, netralitas, kampanye pada hari pemungutan suara, potensi bencana, keterlambatan distribusi logistik,” pungkasnya.

Advertisements

 

penulis : Vidi
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan