Berikan Bantuan Tunai Bagi Korban Kebakaran, Bupati Asmat: Manfaatkan  Sebaik Mungkin

Bupati Asmat Elisa Kambu saat berbincang dengan salah satu korban kebakaran Pasar Dolog di Aula Wiyata Mandala, Kamis (27/10/2022). (Foto: M. Dul/ Seputarpapua)
Bupati Asmat Elisa Kambu saat berbincang dengan salah satu korban kebakaran Pasar Dolog di Aula Wiyata Mandala, Kamis (27/10/2022). (Foto: M.Dul/ Seputarpapua)

AGATS | Pemerintah Kabupaten Asmat, Papua Selatan, memberikan bantuan uang tunai kepada korban kebakaran Pasar Dolog Agats, Asmat.

Bantuan uang tunai yang diberikan bervariasi mulai dari Rp3 juta hingga Rp10 juta.

Bupati Asmat Elisa Kambu berpesan kepada korban kebakaran dapat manfaatkan dana bantuan itu sebaik mungkin, untuk membangun kembali ekonomi keluarga.

Bupati Elisa menyebut, bantuan uang tunai yang diberikan sebagai modal usaha yang diperuntukan kepada 130 kepala keluarga korban kebakaran.

Penerima bantuan berdasarkan kategori, yakni yang mempunyai KTP Asmat dan belum memiliki KTP Asmat menerima bantuan sebesar Rp 7 juta.

Korban yang mengontrak los (kios) dari orang lain, menerima bantuan Rp3 juta.

Sedangkan korban yang tinggal di luar posko pengungsi menerima bantuan Rp5 juta.

Sementara, pemilik  7 rumah, korban kebakaran (bukan los/kios) diberi bantuan Rp10 juta.

“Yang baru terdata untuk menerima bantuan 99 kepala keluarga. Sisanya, masih dalam proses ferivikasi data,” kata Bupati Elisa saat pertemuan dengan korban kebakaran di Aula Wiyata Mandala, Kot Agats, Kamis (27/10/2022).

Selain bantuan dari pemerintah kabupaten, korban kebakaran juga menerima berbagai bantuan dari donatur baik organisasi, instansi maupun perorangan.

Bupat Elisa mengaku, bantuan terus berdatangan, baik berupa pkaian laik pakai, sembako serta peralatan dapur.

“Hingga hari ini bantuan masih berdatangan dari Kabupaten Merauke mengunakan kapal putih. Seperti dari PMI Merauke, Kementrian Sosial, Korem Merauke dan lainya,” tutur Bupat Elisa.

Sebagian besar korban kebakaran, menurut Bupati Elisa, sudah tinggal bersama keluarga mereka. Sementara di posko pengungsi tersisa 40 kepala keluarga.

“Mereka yang di posko ini tidak punya keluarga di Asmat, sehingga mereka minta sementara untuk tetap berada di posko,” pungkas Bupati Elisa.

penulis : M. Dul
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *