JAYAPURA | Pelaksana tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua Alexander Kapisa menyebutkan bahwa total pembiayaan pemeliharaan, dan perawatan venue PON yang dibangun menggunakan anggaran APBN dan APBD senilai Rp85 miliar per-tahun.
“Pemprov Papua kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) sudah menghitung biaya perawatan venue yang dibangun baru atau renovasi per tahun itu totalnya Rp85 miliar,” kata Alex Kapisa, Kamis (19/2/2021).
Dengan besaran Rp85 miliar, kata Alex akan membuat perencanaannya. Namun biaya pemeliharaan yang paling besar diperuntukan Stadion Lukas Enembe dan Arena Aquatic Papua.
“Jadi, biaya perawatan terbesar itu ada di Stadion Lukas Enembe dan kolam renang (aquatic) di Kampung Harapan, Sentani,” katanya.
Diungkapkan lagi bahwa total venue yang menjadi tanggung jawab atau aset pemerintah daerah untuk dirawat dan dipelihara ada sebanyak 12 venue PON.
Oleh sebab itu, pihaknya saat ini sedang mengkaji untuk membuat kalender olahraga, sehingga ada event-event paten dalam rangka pemanfaatan venue-venue pasca berakhirnya PON.
“Paling tidak kita punya kalender olahraga, tetap terhadap venue-venue yang sudah kita bangun setelah pelaksanaan PON,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pansus DPRD PON XX dan Peparnas XVI Papua 2021 Kamasan Jack Komboy mengharapkan, venue-venue yang sudah dibangun harus diperdakan agar akan ada anggaran setiap tahunnya untuk biaya pemeliharaan dan perawatan, serta harus sering menyelenggarakan event olahraga bergengsi di Papua.
- Tag :
- PB PON Papua,
- PON Papua,
- PON XX
Tinggalkan Balasan