TIMIKA | Iven Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia seri Papua Qualifiers sukses digelar di Mimika Sport Complex (MSC), Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Dalam iven ini, ditemukan ada banyak potensi di Bumi Cenderawasih. Potensi yang ada itu diharapkan dapat dikelola dengan baik oleh Pemerintah setempat agar dapat berkiprah tidak hanya ditingkat nasional, melainkan juga internasional.
Potensi anak-anak Papua ini dilihat secara langsung oleh Tim Telent Scouting atau Tim Pemanduan Bakat dari Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) selama berlangsungnya iven Energen Champion SAC Indonesia.
Menurut Cukup Pahalawidi, Tim Pemanduan Bakat PB PASI, iven ini berhasil menemukan potensi yang ada di Papua. Apalagi Papua selama ini cukup terkenal akan potensi-potensi atletnya baik dari cabang olahraga sepak bola maupun atletik.
“Harapannya, adik-adik yang juara ini bisa dikembangkan. Karena secara otomatis potensinya sudah bagus, hanya bagaimana kita mengelolanya,” kata Pahalawidi ditemui usai perhelatan Energen Champion SAC Indonesia di Mimika Sport Complex, Minggu (9/10/2022).
Menurutnya, Papua sebenarnya menjadi salah satu proyeksi PB PASI mencari bibit-bibit atlet cabang olahraga atletik untuk dibawa ke tingkat dunia atau Internasional. Sebab, generasi terdahulu Papua sangatlah bagus. Karena itu, dengan adanya iven ini bisa menemukan lagi generasi-generasi Papua selanjutnya yang dapat berkiprah membawa harum nama Papua dan Indonesia.
“Jadi disini kita temukan beberapa atlet, seperti kemarin lari 800 meter, itu potensinya bagus sekali. Tidak hanya tinggi, potensi larinya juga bagus. Sama lari 100 meter (sprint). Jadi kita hampir di semuanya bagus-bagus, hanya nanti pengelolaannya bagaimana,” ungkapnya.
Talent scouting selanjutnya akan memproyeksikan antropometri atau ukuran badan bibit-bibit yang sudah ditemukan dalam iven Energen Champion SAC Indonesia Papua Qualifiers ini.
Sebab, selama ini seperti misalnya atlet lari yang dimiliki Bangsa ini, M. Lalu Zohri dan Surya Agung. Ternyata jika dibandingkan Both hanya sebatas bahu. Sehingga untuk juara internasional sangat kecil potensinya.
“Dengan iven ini, potensi-potensi yang berserakan bisa terkumpul, bisa terlihat, dan kita lanjutkan dengan pembinaan-pembinaan yang ada. palagi disini ada sentra, harapannya ini tertopang dengan adanya iven ini setiap tahun,” kata Cukup Pahalawidi.
“Ini harapan kami dari PB PASI, sebaiknya dari Papua menyiapkan tim untuk menyiapkan anak-anak yang sudah terdaftar menjadi juara-juara di iven ini,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan