TIMIKA | Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, memastikan keamanan kondusif selama Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI tahun 2021 yang mendaulat Papua sebagai tuan rumah.
Menpora Amali bukan sekedar memprediksi situasi keamanan Papua, utamanya daerah tempat penyelenggaraan Peparnas di kabupaten dan kota Jayapura.
Ia bahkan mengaku sempat berkantor hampir 20 hari di Jayapura, ibu kota Provinsi Papua, ketika berlangsung perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 lalu.
“Saya berkantor hampir 20 hari di Papua saat PON. Saya ceritakan apa yang saya alami,” kata Menpora merespon pertanyaan dalam diskusi terbatas secara virtual bersama para Pemimpin Redaksi, jelang Peparnas, Kamis (28/10/2021).
“Saya itu kadang malam jalan sendirian tanpa ditemani orang, tanpa ajudan tahu dan mungkin mereka sudah tidur. Saya iseng aja jalan keliling-keliling. Orang masih rame,” lanjut dia.
Menpora pun benar-benar merasakan secara langsung bagaimana situasi keamanan Papua. Dia juga merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan di Bumi Cenderawasih.
“Ngak ada apa-apa, mereka (masyarakat Papua) menyapa. Masyarakat Papua sebenarnya ramah ya,” ujar Amali.
Tidak hanya di Jayapura. Saat PON, Menpora juga menikmati jalan-jalan malam hanya untuk sekedar mencari makan di Merauke dan Timika yang kadang kala diisukan sebagai daerah rawan.
“Itu malam, jam 12 sampai jam 1 malam, nggak apa-apa. Aman, kalau gak aman saya nggak akan berkantor di sana. Saya pasti sudah cepat minta pulang ke Jakarta,” ucap Amali sambil tertawa.
Bahkan, Menpora punya pengalaman tak terlupan ketika menghadiri sebuah kegiatan di pasar Jayapura. Tepatnya di Pasar Mama-mama Papua, tempat khusus bagi masyarakat Papua berjualan Noken, hasil kebun dan sebagainya.
“Saya sampai dipeluk-pelukin sama mereka. Pak Menteri orang Papua, Pak Menteri orang Papua, begitu kata mereka. Saya menggambarkan keramahan mereka, saking senangnya kita datangi,” kisah Amali.
Menurut dia, informasi soal keamanan yang terkadang menjadi keresahan sebetulnya berasal dari daerah-daerah tertentu di wilayah pegunungan Papua.
“Itu jauh dari atas gunung sana. Saya tanya Bupati Kabupaten Jayapura, katanya itu perjalanan kesana 1 jam lebih pakai pesawat. Cuma memang terinformasi, seolah-olah Papua seperti itu (tidak aman),” katanya.
Karena itu, Menpora berharap pelaksanaan Peparnas dapat berlangsung aman seperti pengalaman PON. TNI/Polri juga, kata dia, sudah memperhitungkan segala sesuatunya.
Ia juga mendapat laporan bahwa pasukan BKO yang diperbantukan ke Papua di kabupaten dan kota Jayapura hingga kini masih memperkuat pengamanan Peparnas di sana.
“Cuma mungkin di Merauke dan Mimika sudah ditarik karena sudah selesai kegiatan PON. Kalau untuk Peparnas terpusat di kabupaten dan kota Jayapura,” pungkasnya.
- Tag :
- Menpora,
- Papua,
- Peparnas Papua,
- Peparnas XVI
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis