BPBD Mimika Buat Aplikasi Pemantauan Daerah Rawan Banjir

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Bates Hence Suebu saat mensosialisasikan aplikasi pemantauan banjir. (Foto: Ist)
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Bates Hence Suebu saat mensosialisasikan aplikasi pemantauan banjir. (Foto: Ist)

TIMIKA | Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Bates Hence Suebu mengatakan, saat ini BPBD sementara membuat aplikasi untuk memantau daerah rawan banjir.

Dijelaskan di BPBD selama ini belum melakukan pemetaan terhadap daerah rawan banjir. Sehingga pihaknya sudah melakukan pemetaan di lima distrik dalam kota yaitu Kuala Kencana, Iwana, Wania, Kwamki Narama dan Mimika Baru.

“Dari lima distrik itu ada tiga sungai yang kami kategorikan daerah rawan banjir, di kali Olaroa Distrik Kwamki Narama, Kali Wania di Distrik Wania tepatnya di belakang TPU SP1, kemudian sungai Iwaka di Kampung Iwaka. Tiga (sungai) ini dalam kota yang rawan banjir itu yang konsentrasi utama kita dan sudah kita lakukan pemetaan,” kata Hence kepada Seputarpapua.com, Sabtu (19/11/2022).

Mantan Kepala Distrik Kwamki Narama ini mengatakan program yang sedang dilakukan adalah program jangka pendek sehingga masih berfokus di lima distrik dalam kota. Namun kedepan akan ada program jangka panjang yang akan menyasar bagian pedalaman baik pegunungan maupun pesisir.

Hasil dari pemetaan di lima distrik tersebut dituangkan dalam sebuah aplikasi berbasis online yang merupakan bagian dari program strategi pemetaan daerah rawan banjir berbasis aplikasi.

“Aplikasi yang kami buat ini tujuan untuk mendeteksi banjir, jadi kita bisa tau debit airnya misalnya hujan ringan, sedang, berat kita bisa tau debit airnya sekian,” jelasnya.

Dikatakan aplikasi yang dibuat bekerjasama dengan pihak Telkomsel yang akan terus memberikan informasi tentang debit air atau hujan yang sedang berlangsung.

“Tapi kami belum bisa launching baru sosialisasi karena tahun depan baru kami bisa launching. Ada anggaran-anggaran yang dibutuhkan karena harus ada alat yang kita pasang di setiap sungai itu. Untuk mengukur kalau sedang berkisar di ukuran berapa. Alat itu kalau sudah ada pasti kita launching,” ujarnya.

Untuk itu sebagai langkah awal, pada Kamis (17/11/2022) lalu, pihaknya mengadakan sosialisasi kepada pihak Distrik dan Lurah yang ada di lima Distrik dalam kota yang sudah dilakukan pemetaan.

“Harapan kita dengan adanya aplikasi ini kami bisa tanggap menerima informasi tentang banjir, jadi kita sudah ada kesiap siagaan, jadi ada informasi yang aktual untuk kita baik BPBD maupun masyarakat yang tinggal di bantaran sungai itu. Selama ini kan kami tidak punya suatu cara untuk bagaimana kita tau bahwa akan terjadi banjir tapi dengan adanya aplikasi ini sangat membantu petugas BPBD sendiri maupun masyarakat yang tinggal di bantaran sungai,” ungkapnya.

Dikatakan, setelah aplikasi sudah dilaunching, maka akan terbuka untuk umum, masyarakat bisa mengakses dengan mudah.

“Ini (Aplikasi) kalau sampai tahun depan jadi mungkin kita di Papua baru di Timika yang punya aplikasi tersebut,” pungkasnya.

Program ini juga merupakan salah satu tuntutan proyek perubahan pelatihan kepemimpinan administrator (PKA) III yang saat sedang diikuti oleh Hence Suebu.

penulis : Kristin Rejang
editor : Felix

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *