TIMIKA | Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika, Papua akan menyurat ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk meminta kejelasan terkait pelaksanaan PON XX dan Pesparawi dimasa Pandemi Covid-19.
Keputusan ini disampaikan Bupati Kabupaten Mimika, Eltinus Omaleng usai melaksanakan Rapat Evaluasi Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 pada pelaksanaan PON XX, Pesparawi, dan Kongres Kingmi di Kabupaten Mimika.
Rapat sosialisasi dilaksanakan di Hotel Grand Mozza, Rabu (21/7/2021) yang dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Mimika, turut hadir pula Bupati Kabupaten Puncak, Papua Willem Wandik.
“Inti dari rapat ini adalah mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak tanggal 7 Juli 2021, sebenarnya ini masih pertengahan tapi perkembangan kasus di Kabupaten Mimika meningkat,” kata Bupati dalam jumpa Pers, Rabu (21/7/2021).
Dijelaskan situasi saat ini selain kasus Covid-19 yang tinggi, kematian juga meningkat, oksigen menipis, bahkan obat juga berkurang, dan cakupan tempat tidur rumah sakit sudah hampir penuh.
“Sehingga kami adakan rapat ini dan inti dari ini agenda rencana tentang konferensi Kingmi se Papua kemudian PON XX, dan Pesparawi membuat kondisi ini tidak dimungkinkan untuk jalan,” katanya.
Untuk itu, kata Bupati pihaknya akan menyurat ke Presiden untuk mempertimbangkan apakah kegiatan PON XX dan lainnya bisa berjalan atau tidak.
“Kami akan buat surat melalui Gubernur ke Presiden,” ucapnya.
Sementara mengenai kongres Kingmi untuk sementara ditunda dulu.
“Acara kingmi belum bisa ditentukan, tapi kalau nanti lockdown dan kasus Covid turun kita bisa buat, karena Timika zona merah jangan sampai kita kena zona hitam,” pungkasnya.
Ia juga menyampaikan 7 Agustus 2021 sampai 7 September 2021 Mimika akan lock down.
“Seluruh masyarakat dari sekarang sudah harus siap termasuk ekonominya jangan sampai ada yang ribut-ribut,” ujarnya.
- Tag :
- Eltinus Omaleng,
- Pemkab Mimika,
- Pesparawi,
- PON XX
Tinggalkan Balasan