WAMENA | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan, menangani langsung secara serius kelihatan warga akibat luapan air dari Kali Yomaima yang menyebabkan ratusan rumah terendam.
Pemerintah setempat dalam hal ini dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) turun langsung ke lokasi banjir melakukan survei serta menurunkan alat berat membersihkan sampah yang menghambat aliran air di drainase, penyebab terjadinya penyumbatan.
Bahkan, Pemerintah juga memberikan bantuan berupa sembako kepada warga yang rumahnya terdampak banjir.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua turun langsung menemui warga dan berkomunikasi bicarakan soal apa yang menjadi keluhan warganya.
“Saya sudah bicara dengan mereka, mereka jaminkan itu dan kami turunkan tim dari PU survei tadi, dan langsung turunkan alat berat untuk langsung lakukan pembersihan di akses saluran dari Jalan Sosial sampai di saluran air yang ada,” kata Bupati Jhon Richard Banua kepada awak media di Wamena, Senin (13/03/2023).
Bupati Banua mengakui apa yang tadi disampaikan warga memang benar, di wilayah itu sering terjadi banjir. Tetapi, kata Bupati, Pemerintah sudah pernah mencoba turunkan alat berat untuk membuka akses air agar mengalir dengan baik. Namun kondisi yang ada, ternyata disekitarnya banyak kandang ternak babi diatas saluran air, begitu juga dapur. Sehingga banyak kotoran yang membuat drainase menjadi tersumbat.

Itulah penyebab hingga air tidak mengalir dengan baik, dan ketika datang hujan deras air jadi meluap hingga masuk ke pemukiman warga.
“Kita tahu sekitar situ warga yang ada bukan hanya dari Jayawijaya saja, ada berbagai masyarakat. mlmakanya kita agak sulit ketika petugas dari PU mau kerja, selalu dihalangi,” ungkap Bupati.
Menurutnya, drainase yang dibangun cukup besar, dari wilayah Honelama hingga ke Jalan Sosial. Hanya saja warga membuat dapur dan kandang ternak diatasnya, sehingga membuat saluran drainase mengecil akibat dari penyumbatan oleh sampah atau kotoran yang dibuang dalam drainase.
Bupati Banua pun meminta kesadaran dari warga untuk tidak membuang sampah pada saluran air atau drainase. Begitu juga ketika ada melihat tumpukan benda-benda yang dapat menghambat laju air, warga diharapkan sadar dan dapat membersihkannya dengan sendiri. Hal tersebut demi kepentingan warga bersama, agar tidak terjadi banjir ketika hujan deras datang.
“Masyarakat juga perlu sadar, bahwa kita lihat pembuangan-pembuangan sampah di saluran yang ada cukup tinggi,” ujarnya.
“Sudah banjir, baru ancam mau bongkar jembatan, itu tidak masuk akal,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Honelama pada pagi tadi melakukan aksi blokade jalan dengan membakar ban bekas akibat rumah mereka kemasukan air akibat luapan dari drainase.
Sedikitnya ratusan rumah kemasukan air dalam peristiwa ini, dan ini sudah peristiwa yang keenam kalinya wilayah itu.
Tinggalkan Balasan