Cegah Kasus Asusila Terulang Lagi, Sekolah Asrama Taruna Papua Bentuk Satgas Khusus

FOTO | Direktur YPMAK Vebian Magal foto bersama Ketua Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) pengelola Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) Timika, Andi Ndityomas dan Staf SATP. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)
FOTO | Direktur YPMAK Vebian Magal foto bersama Ketua Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) pengelola Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) Timika, Andi Ndityomas dan Staf SATP. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, yang juga sebagai pembina Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) telah melakukan langkah-langkah pasca kasus asusila di sekolah tersebut.

Hal ini disampaikan Direktur YPMAK Vebian Magal pada saat jumpa pers, Jumat (12/11/2021) di Kantor YPMAK, Jalan Yos Sudarso, Mimika, Papua.

Dalam jumpa pers itu, Vebian didampingi Ketua Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) sekaligus penanggungjawab SATP Andi Ndityomas, dan penanggungjawab perlindungan anak di SATP Wilson Wanmang.

Vebian mengatakan, pasca kejadian yang menimpa peserta didik di SATP, YPMAK dan PT Freeport Indonesia telah melakukan pemanggilan terhadap beberapa pihak, seperti Ketua YPL selaku pengelola SATP.

Kemudian, Kepala SATP, kepala asrama, pembina, dan psikiater atau konselor.

“Pada rapat tersebut mereka menjelaskan panjang lebar terkait kondisi, bagaimana penanganannya, dan lainnya,” kata Vebian.

Dari pertemuan tersebut, menurut Vebian ada kesimpulan yang didapati, yakni SATP sudah memiliki sistem untuk pengelolaan dan pencegahan penanganan kasus.

Sehingga, YPMAK dinilai sudah melakukan langkah-langkah yang tepat dan sistematik untuk menyelesaikan. Tidak seperti opini yang beredar di masyarakat

“Kami melihat ada antisipasi untuk penyelesaian, serta langkah-langkah, baik yang sudah berjalan maupun belum agar tidak terulang lagi,” ujarnya.

Langkah-langkah yang dimaksudkan, yakni SATP sudah membentuk satuan tugas (satgas) khusus perlindungan anak yang diketuai Wilson Wanmang.

Selain itu, SATP sudah memiliki tim psikiater untuk penanganan dan pemulihan anak yang jadi korban, serta tim rohani bagi korban yang secara umum anak SATP.

Kemudian memiliki program psikotes untuk karyawan, guru, pembina, dan siswa.

“Ada juga membentuk tim keamanan dan keselamatan bagi anak di lingkungan SATP,” terangnya.

Tidak hanya itu, SATP juga memiliki 104 kegiatan luar sekolah atau ekstrakurikuler.

Jumlah kegiatan ini yang terbanyak dibandingkan sekolah lain.

“Semua program dijalankan dengan pendekatan kearifan lokal. Serta dijalankan dengan mengedepankan tanpa ada kekerasan,” tuturnya.

Dari hal itu, maka kata Vebian, bisa dipastikan bahwa SATP memiliki perlindungan kekerasan terhadap anak yang dilakukan secara sistematik.

“Pola itu dilakukan, karena di SATP mendampingi dan membina 1.104 anak didik. Hal ini bukan suatu yang mudah. Namun SATP terus berupaya semaksimal dan seoptimal mungkin,” ungkapnya.

penulis : Mujiono
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JADWAL IMSAKIYAH KAB.MIMIKA
TANGGALIMSAKSUBUHZUHURASARMAGRIBISYA
28/03/202404:3104:4112:0115:1218:0319:11
29/03/202404:3004:4012:0115:1218:0219:11
30/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
31/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
01/04/202404:3004:4012:0015:1318:0119:10
02/04/202404:3004:4011:5915:1318:0119:09
03/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:09
04/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
05/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
06/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:08
07/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:07
08/04/202404:2804:3811:5815:1317:5819:07
09/04/202404:2804:3811:5715:1317:5819:07

KONTEN PROMOSI