ILAGA | Guna mencegah penularan penyakit filariasis atau kaki gajah, Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak, Papua menggelar pengobatan massal kepada ratusan siswa SD, SMP dan SMA.
Selain siswa, pengobatan juga menyasar masyarakat umum, TNI-Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat pemerintah Kabupaten Puncak.
Sekertaris Daerah Kabupaten Puncak, Abraham Bisay mengatakan, pengobatan massal ini dilakukan menyusul ditemukannya 14 kasus penyakit kaki gajah di Kabupaten Puncak oleh Dinas Kesehatan pada tahun 2019 lalu.
Adapun 14 kasus ini ditemukan di tiga distrik yaitu, Distrik Wangbe 1 kasus, Distrik Pogoma 1 kasus dan Distrik Doufo 12 kasus.
“Pengalaman kita di tahun 2019 bahwa petugas kesehatan kita menemukan 14 kasus kaki gajah, sehingga boleh dibilang bahwa masih ada penyakit kaki gajah di Kabupaten Puncak, Papua, sehingga perlu dilakukan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis,” kata Bisay dalam keterangan tertulis yang diterima Seputarpapua.com, Jumat (13/11) sore.
Sekda menyebut, sejak ditemukannya 14 kasus penyakit kaki gajah, pihaknya rutin meggelar pengobatan massal kepada warga.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan obat kaki gajah di seluruh puskesmas dan rumah sakit sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat secara gratis.
“Pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis ini dilakukan demi kesehatan masyarakat sehingga saya harapkan semua masyarakat mulai dari usia 2 tahun ke atas, orang tua, dan semua yang belum minum obat kaki gajah untuk datang ke puskemas, minta obat ini dan minum supaya kita bebas dari penyakit kaki gajah,” ajak sekda.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Papua, Aprilia Begal menjelaskan, penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening yang ditularkan melalui segala jenis nyamuk.
“Penyakit ini menyerang semua umur baik anak-anak dan dewasa, perempuan dan pria. Kaki gajah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di Papua dan dapat menimbulkan kecacatan seumur hidup, sehingga kita perlu melakukan tindakah pencegahan agar warga kita terhindar dari penyakit kaki gajah,” jelasnya.
Aprilia Begal mengharapkan masyarakat untuk mendukung program ini dengan datang ke puskesmas dan rumah sakit, dan minum obat sehingga terhindar dari penyakit kaki gajah.
“Untuk itu lebih baik kita mencegah, ketimbang kita mengobati,” tandasnya.
Reporter: Fnd
Editor: Aditra
- Tag :
- Kabupaten Puncak,
- Kaki gajah,
- pengobatan
Tinggalkan Balasan