Menurutnya, PON ini sebagai ajang untuk menunjukan kepada semua orang bahwa Perempuan Papua juga bisa bekerja apa pun.
“Kita perempuan Papua sudah saatnya harus menunjukan kepada dunia luar dalam arti diluar Provinsi Papua, kita harus buktikan bahwa kita perempuan Papua juga bisa seperti perempuan-perempuan di luar sana yang supir bus, supir grab di Jawa sana kan ada perempuan,” katanya.
Ia mengatakan, perempuan Papua harus maju dan jangan mengandalkan gengsi apalagi pesimis.
“Kadang ada sedikit gengsi itu yang saya tidak setuju kalau dibilang harga diri perempuan Papua mahal, yah itu benar tapi pekerjaan apapun itu bisa dijalankan. Istilahnya kesetaraan gender itu harus. Bukan kita menginjak-injak laki-laki, terus harus lebih dari mereka. Tapi kita harus menunjukkan bahwa kita perempuan di luar bukan penonton,” bebernya.
Ia sudah membuktikan hal tersebut. Kini Naomi disukai oleh semua kontingen bahkan dari DKI langsung meminta khusus agar Naomi yang melayani mereka antar dan jemput hingga pertandingan selesai.
- Tag :
- Feature,
- Feature Inspiratif,
- Perempuan Papua,
- PON XX
Tinggalkan Balasan