TIMIKA | Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, berencana mengembangkan sampah menjadi benda bernilai ekonomis.
Ketua Kadin Mimika Abraham HT Raweyai menyebut, tujuan dari pengembangan (pengolahan) sampah yang dimaksud, agar dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan ekonomi.
“Soal sampah ini, kita (Kadin, UMKM dan Dinas Lingkungan Hidup) akan lakukan studi banding ke Banyumas. Karena berdasarkan rapat Nasional Kadin, disana yang sukses membuat nol sampah, dengan membuat sampah itu bernilai ekonomis,” kata pria yang kerap dipanggil Bram itu, saat ditemui wartawan di Gedung Eme Neme Yauware pada Minggu malam, 5 Januari 2023.
Menurut Bram, Plt Bupati Mimika Johannes Rettob pun mendukung rencana studi banding tersebut. Ia mengatakan studi banding direncanakan pada bulan depan (Maret 2023).
Bram menjelaskan praktek pembuatan sampah menjadi nilai ekonomis dibagi menjadi dua metode, pertama, sampah organik akan diubah menjadi budidaya Maggot atau belatung lalat BSF (Black Soldier Fly) yang bisa digunakan untuk makanan ternak ikan dan burung.
Sementara untuk sampah non organik atau plastik, akan diubah atau diolah menjadi benda bernilai ekonomis.
“Jadi rencananya kita akan kerjasama dengan RT dan RW seluruh Mimika. Jadi RT akan dibantu oleh Pemerintah, kompensasinya ditukar dengan sampah. Nah, sampah ini yang akan diolah oleh Kadin dan UMKM,” jelasnya.
Bram pun menambahkan, pengolahan sampah menjadi barang bernilai ekonomis menurutnya dapat menjadi salah satu solusi menghadapi adanya isu resesi.