Devosi Jalan Salib Kwamki Narama: Kematian Yesus Simbol Penting Orang Papua

Diceritakan Yesus bertemu Maria yang menangis saat jalan menuju Bukit Golgota. Drama ini merupakan bagian dari Devosi Penyaliban Yesus yang digelar di Distrik Kwamki Narama, Jumat (15/4/2022). (Foto: Sevianto Pakiding/Seputarpapua)
Diceritakan Yesus bertemu Maria yang menangis saat jalan menuju Bukit Golgota. Drama ini merupakan bagian dari Devosi Penyaliban Yesus yang digelar di Distrik Kwamki Narama, Jumat (15/4/2022). (Foto: Sevianto Pakiding/Seputarpapua)

TIMIKA | Jemaat Katolik Stasi Kwamki Narama, Mimika, Papua menggelar Devosi Jalan Salib pada perayaan Jumat Agung, 15 April 2022.

Kegiatan ini digelar dengan melibatkan para pemuda yang rata-rata masih duduk di bangku kuliah.

Ketua Ikatan Keluarga Katolik Pegunungan Tengah (IKKPT) di Timika, Wilson Lokowal menjelaskan Devosi Jalan Salib atau Drama Proses Penyaliban Yesus ini merupakan momen penting mengenang pengorbanan Yesus di kayu salib.

Namun, Devosi Jalan Salib ini baru pertama kali digelar di Kwamki Narama mengingat daerah ini dulunya adalah daerah konflik.

“Di Kwamki Narama baru pertama kita lakukan, mengingat daerah ini adalah daerah perang (suku). Daerah merah, daerah konflik,” kata Wilson usai kegiatan.

Dijelaskan Wilson, saat konflik berkepanjangan di Kwamki Narama dulu, Gereja Katolik Stasi Kwamki Narama kosong.

Setelah daerah ini kondusif dan tentram sejak 2018, Wilson dan anggota IKKPT pun mulai aktif menggelar berbagai kegiatan di gereja.

Bagi umat Katolik, menurut Wilson, momen penyaliban Yesus ini merupakan ritus yang erat dengan kultur orang Papua khususnya suku-suku pegunungan tengah.

Menurutnya, momen kelahiran bayi merupakan peristiwa yang kurang banyak mendapat perhatian dalam budaya suku-suku pegunungan tengah.

Advertisements

Namun, ketika ada orang Papua yang wafat, semua keluarga dan kerabat akan berkumpul dan saling bergotong royong dalam prosesi pemakaman.

“Karena ketika ada yang meninggal, semua orang akan tahu kalau dia itu kepala suku atau orang penting lain. Sehingga semua kumpul, jalankan sumbangan dan sebagainya,” kata Wilson.

“Sehingga, kita dari gunung ini, kita lebih memaknai (kristen) itu di saat wafat Yesus. Terutama saat dia berkorban untuk kita,” pungkasnya.

Prosesi Jalan Salib ini dimulai dari SD Negeri Kwamki Narama dan berakhir di Gereja Stasi Kwamki Narama.

Di detik-detik terakhir prosesi ini, para mama-mama Papua menangis meratapi Yesus yang berlumuran darah di kayu salib.

Yang unik dari drama ini, semua aktor yang terlibat merupakan muda-mudi asli Papua.

Advertisements

Mereka mampu menarik simpati warga yang menonton perjalanan Yesus pikul kayu salib di sepanjang jalan raya, di Kwamki Narama.

penulis : Yonri
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan