Dilantik Jadi Ketua Kadin Mimika Periode 2021-2026, Bram Raweyai Ingin Tebus Kesalahan

LANTIK | Bram Raweyai dilantik sebagai Ketua Kadin Mimika periode 2021-2026 oleh Ketua Kadin Papua, Ronald Antonio, Sabtu (18/12/2021), di Mimika, Papua. (Foto: Saldi/Seputarpapua)
LANTIK | Bram Raweyai dilantik sebagai Ketua Kadin Mimika periode 2021-2026 oleh Ketua Kadin Papua, Ronald Antonio, Sabtu (18/12/2021), di Mimika, Papua. (Foto: Saldi/Seputarpapua)

TIMIKA | Abraham HT Raweyai atau yang dikenal dengan sapaan Bram Raweyai, dilantik menjadi Ketua Kadin Mimika aperiode 2021-2026 setelah terpilih secara dalam sidang musyawarah kabupaten (Mukab).

Proses pelantikan Ketua sekaligus Pengurus Kadin Mimika periode 2021-2026 dilaksanakan Sabtu (18/12/2021), di Ball Room Hotel Cendrawasih 66, Jalan Cenderawasih – Timika. Pelantikan ini berdasarkan surat keputusan nomor: Skep 020/DP/XII/2021.

Pelantikan Pengurus Kadin Mimika dilakukan oleh Ketua Umum Kadin Provinsi Papua, Ronald Antonio, dengan membacakan SK dan janji pengurus disertai penyerahan pataka kepada Ketua Kadin Mimika terpilih, Bram Raweyai. Kemudian dilanjutkan penandatanganan berita acara pelantikan yang disaksikan oleh perwakilan Pemkab Mimika.

Bram Raweyai dalam sambutan perdananya selaku Ketua Kadin Mimika, menyampaikan sejumlah hal yang akan dilakukan untuk kepengurusan 2021-2026.

Ia pun merasa bangga atas terselenggaranya musyawarah kabupaten (Mukab) Kadin Mimika yang telah dilaksanakan sesuai aturan organisasi dalam hal ini AD/ART Kadin.

“Jadi, ini satu pembelajaran, hasil daripada musyawarah yang sebenarnya. Karena saya sebenarnya dulu yang sponsor acara ini (Mukab periode sebelumnya), ternyata (Kadin) tidak jalan. Saya sponsor, saya tidak ikut mencalonkan dan tidak jalan. Akhirnya saya rasa bersalah,” katanya.

“Kali ini saya maju. Untuk apa? Untuk supaya saya tebus saya punya kesalahan itu, supaya memperbaiki Kadin lebih baik,” lanjutnya.

Ia berharap, Kadin Mimika kedepan dapat bekerja bersama pemerintah untuk pembangunan di tanah Mimika.

Program lima tahun kedepan antara lain setiap anggota Kadin agar memiliki kartu tanda anggota (KTA). Tidak lagi harus mengurus di pusat, melainkan cukup di kabupaten saja. Hal itu dimaksudkan Bram untuk mengembalikan wibawa Kadin Mimika.

“Kadin ini rumahnya asosiasi seperti IWAPI, HIPMI, PHRI, Gapensi dan lainnya. Inilah rumah kita. Bagaimana rumah kita ini, kita bermitra dengan pemerintah, karena Kadin ini mitra kuat pemerintah,” katanya.

Selain itu, ia juga akan memperkuat komisi media dan pengacara di Kadin Mimika. Mimika ada perusahaan raksasa dunia yaitu PT Freeport Indonesia juga banyak perusahaan-perusahaan dibawah Freeport, namun tidak memiliki kantor di Mimika, sehingga tidak membawa dampak ekonomi maupun pajak untuk Mimika.

“Contoh, banyak perusahaan-perusahaan yang usahanya di sinu, tapi kantornya di luar. Akhirnya dampak ekonomi itu tidak kita rasakan di sinidampak pajaknya juga kita tidak rasakan di sini,ā€¯ujarnya.

“Nah, ini yang harus bagaimana Kadin baru ini berusaha untuk kita membuka ruang berdiskusi dengan Freeport, diskusi dengan semua perusahaan-perusahaan besar yang ada di sini supaya kita transparan,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Kadin Papua, Ronal Antonio, dalam sambutannya mengaku kaget lantaran melihat musyawarah kabupaten yang sangat luar biasa dan itu dilakukan oleh Kadin Mimika. Sebab, Kadin Papua justeru yang menyelesaikan 17 Kadin di Papua, mulai dari mempersiapkan hingga yang mengurus pelaksanaan musyawarah.

“Hanya di sini baru ada ketua Kadin yang terpilih, yang mengurus semuanya. Nah ini luar biasa,” kata Ronald.

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ketua Kadin Mimika periode sebelumnya, Philipus Wakerkwa, yang sudah mengabdi pada Kadin.

Selanjutnya, ia mengharapkan kepada pengurus Kadin Mimika yang baru dapat berkerja secara maksimal untuk memajukan Kadin, dengan merangkul semua pengusaha yang ada. Apalagi, kata dia, Kadin merupakan rumah bagi seluruh asosiasi pengusaha dagang dan industri yang ada.

Tidak hanya itu, Ronald juga menyinggung soal angka kemiskinan di Indonesia, di mana Papua berada pada peringkat pertama dengan jumlah 26,8 persen dihitung berdasarkan pendapatan per kapita.

Dengan sumber daya alam yang melimpah, tidak sepatutnya Papua berada diperingkat tersebut. Karena itu, menurut dia, pengusaha lokal harus bergerak bersama untuk menuntut hak atas apa yang harus didapatkan di tanah sendiri.

“Kita tidak lagi menjadi penonton. Kemarin di Rapimnas, dihadapan Presiden maupun para menteri hadir, saya diberi kesempatan berbicara mewakili wilayah timur. Saya bilang, setiap investasi yang masuk, setiap perusahaan skala besar yang masuk, kita ini yang harus dilibatkan, pengusaha lokal. Jangan bawa pengusaha dari luar,” terangnya.

Karena itu, dengan niat baik yang ada untuk menyejahterakan Papua, ditambah lagi jaringan yang kuat, itu menjadi modal untuk pengusaha Papua tidak lagi menjadi penonton di tanah sendiri dan dapat berteriak terkait apa yang menjadi hak dari pengusaha lokal.

Sebelumnya, Bram Raweyai terpilih secara aklamasi dalam musyawarah yang diadakan pada Jumat, 17 Desember 2021, setelah empat pengusaha lainnya yang mendaftarkan diri dinyatakan tidak lolos dalam proses verifikasi, mereka adalah Ronald Kambu, Direktur PT Kamfas Tama Bangun Persada, Yerry A. Nawipa, Direktur PT Gavejuna, Maximus Tipagau, Direktur PT Mpaigelah dan Budi Sultan, Direktur PT Indo Papua.

penulis : Saldi
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *