Dinkes Mimika Siap Rubah Rumah Guru di Banti Jadi Klinik Kesehatan

KUNJUNGAN | Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra saat mengunjungi Kampung Banti 2, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)
KUNJUNGAN | Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra saat mengunjungi Kampung Banti 2, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

TIMIKA | Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika berencana merubah rumah guru di Kampung Banti 2, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua menjadi Klinik Kesehatan Pratama.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra saat melakukan kunjungan ke Banti, Rabu (9/9/2021) mengatakan, perubahan ini dilakukan l untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Kampung Banti 1, Banti 2 dan Opitawak.

Untuk memastikannya, ia turun langsung ke Banti guna melihat bagaimana pelayanan kesehatan setelah tiga bulan lebih masyarakat kembali dari Timika pasca dievakuasi saat bakutembak TNI Polri dan KKB.

Tidak hanya fokus pada persiapan pelayanan kesehatan, ternyata kata Reynold Ubra, juga didapati 8 ibu hamil yang akan melahirkan diperiode akhir September sampai Desember 2021.

“Kami menempatkan tenaga dokter, analisis kesehatan, tenaga gizi, perawat, dan bidan. Sehingga, tenaga esensial di fasilitas kesehatan (faskes) di pos pelayanan kesehatan untuk tiga kampung sudah memenuhi syarat,” kata Reynold.

Kedepan untuk pos pelayanan kesehatan ini akan dijadikan Klinik Pratama, dengan memanfaatkan 3-4 rumah dinas guru yang tidak digunakan.

Rumah-rumah dinas guru ini akan dijadikan poliklinik, mulai dari poli kesehatan ibu dan anak, ibu hamil, dan tempat khusus untuk pasien TBC sehingga tidak bercampur dengan pasien umum lainnya.

“1-2 minggu nanti, kami
siapkan ruang gawat darurat. Sehingga apabila ada pasien yang jatuh atau sesak nafas bisa terlayani di sini, tidak harus dirujuk,” katanya.

Terkait pemanfaatan rumah dinas guru, kata Reynold, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan disampaikan ke Bupati.

“Kami manfaatkan fasilitas ini agar dimanfaatkan secara baik,” ujarnya.

Sementara untuk tenaga kesehatan, pihaknya akan menyiapkan 1 dokter, 7 bidan, 8 orang perawat, tenaga farmasi, ahli gizi dan laboratorium.

“Upaya ini sangat didukung oleh Pemerintah Distrik Tembagapura, dan kami terus melakukan koordinasi dengan PT Freeport Indonesia termasuk Direktur Rumah Sakit Tembagapura untuk pengoptimalan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

penulis : Mujiono
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *