Ketua SAMN Papua Anias Lengka menyebut miras telah menimbulkan malapetaka bagi orang asli Papua. Menurutnya, sudah begitu banyak orang Papua menjadi korban miras dalam berbagai kasus.
“Sudah menimbulkan terlalu banyak korban. Mulai dari KDRT, pembunuhan, laka lantas di mana-mana, anak-anak putus sekolah karena mental rusak dan sebagainya,” katanya kepada Seputarpapua.com, Senin (1/3/2021).
Berbeda di Papua, masyarakat dan para pelaku pariwisata di Bali menyambut baik aturan tersebut. Mereka meyakini, peluang industri miras sesuai kearifan lokal di sana dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Ini sangat tepat bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia, sehingga akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali,” kata I Made Ramia, pelaku industri pariwisata Bali.