Disangka KKB, Dua Pemuda Tewas Ditembak di Area Freeport

Keluarga korban menangis histeris di kamar jenazah RSUD Mimika. (Foto: Sevianto/SP)
Keluarga korban menangis histeris di kamar jenazah RSUD Mimika. (Foto: Sevianto/SP)

TIMIKA | Dua pemuda bernama Eden Armando Debari, dan Ronny Wandik tewas tertembak dalam operasi Satgas TNI di Mile 34, area PT. Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Senin (13/4) malam.

Dalam sebuah laporan yang beredar, kedua korban disebut merupakan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang tewas dalam kontak tembak dengan aparat TNI Satgas YR 712 dan YR 900.

Kris Ohee, mewakili keluarga almarhum Eden, meminta aparat segera mencabut tuduhan penyebutan KKB terhadap kedua korban yang sama sekali tidak ada kaitan dengan kelompok kriminal itu.

“Kami minta segera cabut penyebutan KKB itu. Ibaratnya ini, Anda menembak orang di dalam rumah. Anda tidak bisa segampang itu sebut orang KKB,” kata Ohee di kamar jenazah RSUD Mimika, Selasa (14/4).

Ohee menegaskan, kedua pemuda yang bertetangga ini hanya merupakan masyarakat biasa. Mereka kebetulan sedang mencari ikan di kali yang kemudian menjadi sasaran tembak.

Ia menyesalkan aparat tidak menjalankan tahapan-tahapan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dalam melaksanakan tugas, sehingga terjadi insiden ‘salah tembak’ ini.

“Artinya, aparat keamanan pasti tahu betul sebuah proses dalam operasi. Pasti tahu, tetapi kenapa mereka tidak lakukan SOP itu. Ini tempat terbuka, area itu masih dijangkau masyarakat, bukan hutan belantara,” katanya.

Senada disampaikan Julianus Iminggawak, kakak kandung Rony Wandik. Bahwa saat itu kedua korban pergi molo (mencari ikan dengan cara menyelam membawa tombak atau panah) di Mile 34.

“Di tempat molo itu, mereka ada menyalakan api, bakar-bakar. Kita tidak tahu apa penyebabnya sampai mereka bisa kena tembak,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *