Disdik Mimika Petakan Zona Covid-19 untuk Pembelajaran di Sekolah

Jenny O. Usmani
Jenny O. Usmani

TIMIKA | Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Papua, Jenny O. Usmani mengatakan, proses belajar mengajar di wilayah itu masih mengikuti instruksi Bupati Mimika tentang Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Padahal sudah ada intruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menyampaikan bahwa daerah-daerah sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka.

“Di Mimika untuk pembelajaran di tengah Covid-19 ini, masih ikuti intruksi Bupati. Tentunya, intruksi tersebut turunan dari Gubernur dan Presiden. Serta melihat situasi dan kondisi di kewilayahan,” kata Jenny di SD Inpres I Kwamki, Jumat (24/8).

Untuk itu, pihaknya saat ini tengah melakukan pemetaan daerah-daerah mana yang bisa dilakukan pembelajaran tatap muka.

“Pemetaan dilakukan, dengan terus melihat perkembangan penyebaran Covid-19 di Mimika,” katanya.

Menurut Jenny, aktivitas pembelajaran itu merupakan proses transformasi knowledge. Sehingga harus ada umpan balik untuk mengetahui apakah peserta didik sudah memahami atau belum.

“Karenanya kami sedang memetakan daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan Covid-19,” kata Jenny.

Pemetaan ini misalnya, untuk daerah atau zona hijau yang tentunya berada di daerah pedalaman dan pesisir pantai, bisa dilaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Di pedalaman, muridnya sedikit. Sehingga bisa dilakukan pembelajaran tatap muka. Tentu tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti pakai masker, cuci tangan atau handsaitaser, dan jaga jarak. Itu sudah kami siapkan semua,” terangnya.

Sementara di zona kuning, seperti wilayah pinggiran kota, misalnya Mimika Timur dan Kwamki Narama. Pemberlakuan pembelajaran menggunakan dua metode, baik tatap muka maupun guru kunjung.

Untuk tatap muka ini, tidak seperti saat kondisi normal. Tetapi ada pemberlakuan khusus yang dilakukan.

“Kalau kondisi normal waktu pembelajaran misalnya selama 5 jam. Ditengah Covid-19 ini hanya 1-2 jam. Guru mengarahkan, kemudian memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Besoknya baru dicek hasilnya,” tuturnya.

Sementara di zona merah, seperti Mimika Baru dan beberapa wilayah lainnya belum bisa diberlakukan tatap muka sehingga pembelajaran harus melalui online.

Itulah tujuannya pemetaan ini perlu dilakukan, agar tidak ada kluster-kluster maupun penyebaran Covid-19 yang korbannya adalah anak didik.

“Kami tidak mau, kalau dipaksakan untuk tatap muka, anak didik jadi korban seperti daerah lain,” ujarnya.

Reporter : Mujiono
Editor : Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *