Disperindag Tanggapi Aksi Mogok Pengusaha Depot Air Timika

Kepala Disperindag Kabupaten Mimika, Petrus Pali Amba (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)
Kepala Disperindag Kabupaten Mimika, Petrus Pali Amba (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)

TIMIKA | Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Petrus Palii Amba menghimbau agar para pengusaha depot air tidak menutup usahanya sementara. 

Hal ini menyusul keputusan pihak Asosiasi Pengusaha Depot Air Minum (Aspada) Timika yang menyatakan terhitung dari hari ini hingga waktu yang belum ditentukan depot akan ditutup sementara.

Petrus mengatakan, keputusan mengenai harga air isi ulang Rp6 ribu pergalon masih berproses.

Rp6 ribu pergalon akan berlaku setelah surat keputusan bupati dikeluarkan, sehingga  harga air isi ulang saat ini masih Rp7 ribu pergalon.

Petrus menjelaskan, keputusan Rp6 ribu pergalon sudah disampaikan pada rapat 17 Oktober lalu.

Dalam rapat tersebut diikuti pihak Aspada dan akademisi, serta dilakukan kajian dengan menghitung harga berdasarkan rincian biaya operasional yang diusulkan  Aspada diluar biaya pengantaran.

“Hitungan mereka sudah termasuk dgn tenaga kerja 2 orang dengan penjualan di depot. Jadi usulan biaya bukan pakai usulan kami, tapi usulan dari mereka (Aspada) lalu kami bahas bersama di slide,” kata Petrus kepada Seputarpapua.com, Rabu (19/10/2022).

Awalnya pihak Aspada meminta agar harganya tetap Rp10 ribu, namun setelah menghitung baik pemerintah maupun hasil dari akademisi menunjukan harga Rp6 ribu masih bisa mendapatkan keuntungan sekitar 39 persen.

“Mereka memasukkan biaya keseluruhan 10 ribu tapi lebih besar di operasional pengantaran, akhirnya kita pisah harga di depot ya dapatnya seperti itu,” ujar Petrus.

Untuk harga Rp6 ribu merupakan harga di depot, terlepas dari biaya pengantaran yang merupakan kesepakatan antara pengusaha depot dan konsumen.

“Itu (pengantaran) nanti kesepakatan konsumen dan pengusaha, jadi bukan merugikan itu. Mereka mau kurang apa lagi keuntungan juga masih 39 persen diluar pengantaran,” tutur Petrus.

Untuk itu, ia berharap agar para pengusaha depot air minum bisa memahami dan tetap melayani masyarakat Mimika.

“Pengusaha agar jangan tutup. Saat ini masih jalan dengan harga lama, kalau bisa tetap melayani masyarakat, juga jangan mudah terindimidasi,” ujar Petrus.

Petrus berharap agar pihak Aspada jangan melakukan tindakan yang tidak memikirkan banyak orang. Tindakan Aspada mengeluarkan memo untuk menghentikan pelayanan sangat membuat keresahan di masyarakat.

“Janganlah memboikot pelayanan kepada masyarakat. Kasihan kan, semua sudah kita hitung dengan baik tanpa merugikan siapapun. Juga semua hal untuk kepentingan orang banyak itu wewenangnya pemerintah yang mengatur,” pungkas Petrus.

Seluruh pengusaha depot air isi ulang yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Depot Air (Aspada) Timika, menutup sementara usahanya mulai hari ini, Rabu (19/10/2022).

Ketua Aspada Timika Huzain mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas keputusan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang menentukan harga air per galon Rp6 ribu.

 

penulis : Kristin Rejang
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *