TIMIKA | Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mimika Limi Mokodompit optimis bahwa instansi yang dipimpinnya mampu menangani masalah persampahan di Kabupaten Mimika.
Keoptimisan Limi bukan tanpa alasan, pasalnya dinas ini telah menerima bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupa sarana dan prasarana pengelolaan persampahan, yang pada Jumat (2/7/2021) kemarin telah diserahterimakan.
Limi mengatakan, sejak 2018 lalu, DLH dipercayakan untuk menangani masalah persampahan di Kota Timika. Masalah persampahan ini sebelumnya ditangani oleh Dinas Tata Kota.
Sejak itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan kebersihan kota secara optimal, dengan terus mengerahkan tenaga kebersihan, armada pengangkut, dan tempat pembuangan akhir sampah.
“Serta berupaya meremajakan armada persampahan yang sudah tua,” kata Limi di Timika.
Selain itu, melalui APBD Perubahan tahun anggaran 2019 lalu, DLH melakukan pengadaan 20 unit motor sampah roda tiga, yang sebagian dihibahkan kepada distrik dan kelurahan.
4 kendaraan untuk Distrik Wania, 7 kendaraan untuk Distrik Mimika Baru, dan 2 kendaraan untuk Distrik Kuala Kencana.
“Kami juga berupaya mencari dukungan ke KLHK. Akhirnya pada tahun 2020, KLHK mendukungan 3 unit dumptruck, 3 unit armroll, 5 kontainer sampah, dan 5 unit motor sampah,” katanya.
Kemudian, pada tahun anggaran 2021, KLHK memberikan 5 unit dumptruk, 5 unit armroll, 6 kontainer sampah, 12 unit motor sampah tiga roda, 12 unit gerobak pilah dan 1 unit rumah kompos.
“Motor dan gerobak ini yang akan diserahkan kepada distrik dan kelurahan, yaitu 2 unit untuk Distrik Wania, 9 unit untuk Distrik Mimika Baru, dan 1 unit untuk Distrik Kwamki Narama,” terangnya.
Selain itu, melalui APBD tahun 2021, DLH juga pengadaan 50 unit tempat sampah 3R, 1 unit excavator, dan 14 unit motor sampah.
“Sehingga saat ini DLH memiliki 29 truk sampah dan armroll, 21 unit motor sampah tiga roda, 3 unit alat berat, dan 1 unit rumah kompos,” terangnya.
Limi menegaskan, dengan kecukupan armada ini, maka kedepan sudah tidak ada alasan Mimika kotor lagi. Karena volume sampah 280 ton per hari akan mampu diangkut oleh kekuatan armada yang sekarang dimiliki.
Tinggal dukungan dari semua pihak, yakni tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Membuang sampah juga harus tepat waktu, mulai pukul 18.00 -06.00 WIT, sehingga sampah-sampah di TPS bisa diambil atau diangkut oleh petugas kebersihan dari DLH.
“Kalau siang hari orang tidak membuang sampah, maka kota akan bersih. Truk-truk sampah kami siap menyisir tumpukan-tumpukan sampah di setiap TPS. Asalkan sampahnya dibuang pada jam-jam yang sudah ditentukan,” tuturnya.
“Kami yakin dengan sarana dan prasarana serta dukungan semua pihak, maka bisa mewujudkan Mimika Bersih Sehat Rindang dan Indah (BERSERI),” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan