Dokter Leo Jelaskan Resiko Hamil di Usia Remaja, ini Usia Tepat untuk Kehamilan

Ketua IDI Mimika, dr.Leonard Pardede, Sp. OG(K). (Foto: Sevianto/Seputarpapua)
Ketua IDI Mimika, dr.Leonard Pardede, Sp. OG(K). (Foto: Sevianto/Seputarpapua)

TIMIKA | Dokter Leonard Pardede, SPOg mengungkap resiko-resiko yang terjadi jika hamil di usia remaja.

Dokter Leo menjelaskan, usia yang baik atau golden period seseorang menjalani kehamilan dan melahirkan ialah pada 20 sampai 35 tahun.

Pada usia ini, sel telur dari calon ibu dalam kondisi sangat bagus dan juga kesiapan organnya sudah matang.

Tetapi ketika hamil di usia sebelum atau sesudah masa gorden period ini sangat beresiko buruk.

“Jadi kehamilan remaja itu dekat dengan kematian ibu. Diatas 35 sudah ada resiko kecacatan bayi, kematian ibu,” katanya saat diwawancara di ruang kerjanya, Jumat (20/1/2023).

Ia mengatakan, ketika seseorang hamil pada usia dibawah 20 tahun juga beresiko besar terkena kanker mulut rahim.

Selain berdampak pada fisik, kehamilan di usia muda ini menurut dokter Leo juga berdampak pada kehidupan rumah tangganya seperti perceraian yang cukup banyak terjadi.

“Jadi diharapkan remaja di Mimika itu mempersiapkan masa depannya dengan baik, agar kedepan terciptanya generasi Mimika yang handal,” jelasnya.

Dokter Leo mengungkap, ada pasien yang Ia layani di RS Kasih Herlina diantar oleh orang tuanya yang melihat ada perubahan bentuk tubuh pada anaknya.

Ketika dilakukan pemeriksaan USG, diketahui ada janin di dalam kandungan. Hal ini membuat orang tua marah kepada anaknya yang tentu membuat dia tertekan.

“Otomatis apa yang dirasakan oleh ibu juga dirasakan oleh bayi (di dalam kandungan),” tuturnya.

Tidak hanya itu, salah satu resiko berat yang terjadi ialah ketika hamil di usia remaja, membuat anak yang di dalam kandungan bisa saja menjadi anak yang tidak dikehendaki.

“Sehingga masa depan anak yang dilahirkan kualitasnya tidak seperti yang diharapkan,” katanya.

Ia menambahkan, beberapa waktu terakhir Ia kerap diminta untuk memberikan edukasi kepada anak-anak usia SMA dengan harapan para siswa bisa mempunyai semangat untuk menjadi manusia yang berkualitas di masa depan.

“Kalau dia sekolah baik mungkin dia tidak akan berpikir untuk menikah, nanti menikah ketika sudah sukses. Sehingga diharapkan bahwa kehamilan remaja bisa kita tekan,” jelasnya.

 

penulis : Anya Fatma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.