dr. Rini: Perokok Aktif Rentan Terinfeksi Corona

dr. Rini Poesporodjo, Sp.A
dr. Rini Poesporodjo, Sp.A

TIMIKA | dr. J. Rini Poespoprojo Sp.A menyebutkan bahwa perokok aktif sangat rentan terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dijelaskan bahwa orang yang sudah lama merokok biasanya ada kelainan pada paru-paru yang biasa disebut penyakit paru obstruktif kronik. Orang dengan penyakit ini rentan terhadap infeksi.

“Biasanya orang-orang dengan kondisi ini rentan terhadap infeksi. Infeksi apapun termasuk inveksi virus corona yang baru ini,” kata dr. Rini di Timika, Selasa (17/3).

Katanya, meskipun begitu, virus Corona bisa sembuh sendiri jika kekebalan tubuhnya cukup kuat sehingga bisa melawan virus ini.

“Jadi bisa sembuh sendiri virus corona kalau orangnya sehat, kekebalan tubuhnya bisa melawan virus,” katanya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjaga jarak, rajin cuci tangan, etika batuk dijalankan dan juga mengisolasi diri.

“Misalnya saya ada virus maka saya jaga jarak dengan orang selama 14 hari supaya virusnya hilang dalam tubuh kita dan tidak menular ke orang lain,” tutur dr.Rini yang aktif bekerja di RSUD Mimika.

Pemeriksaan sampel

Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus Corona atau tidak, memerlukan pemeriksaan canggih dengan metode PCR yang hanya bisa dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes di Jakarta.

“Jadi kita ambil sampelnya di sini, sampel cairan itu diambil melalui hidung kemudian di simpan di tempat khusus namanya virus transport media, kemudian kita packing lalu di kirim ke Jakarta nanti di Jakarta baru diperiksa,” jelas dr. Rini.

Sebelum diketahui hasil pemeriksaan itu, seseorang belum bisa disebut Covid-19, namun baru disebut terduga.

“Saat ini kebijakan Kemenkes yang diambil sampelnya adalah pasien dalam pengawasan,” ujar dr. Rini.

“Nanti pasien dalam pengawasan selama dia sakit kita tangani, kalau secara gejala kurang, udah sembuh misalnya hasilnya belum keluar itu yang kita belum tahu apakah kita masih tahan pasiennya atau kita pulangkan,” jelasnya.

Dikatakan, alat untuk pengambilan sampel sebenarnya RSUD Mimika memiliki alatnya, hanya saja pemeriksaannya harus dikirim ke Jakarta.

“Intinya sesuai dengan peraturan Kemenkes, kalau sakit berobat sesuai tujuannya, kalau cuma ringan yah ke Puskesmas,” tuturnya.

Katanya, saat ini jika sudah melakukan pemeriksaan di rumah sakit dan diberi obat, sebaiknya untuk tetap berada di rumah.

“Karena di era virus corona ini kalau misalnya sudah dikasih obat, pulang di rumah saja jangan ke mana-mana karena kita tidak tahu apakah dia ada virus corona atau tidak, mungkin saja ada tapi kan kita belum tahu,” ungkapnya.

 

Reporter: Anya Fatma
Editor: Misba Latuapo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *