Selanjutnya, membatasi aktivitas masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dapat menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak, yaitu kegiatan sosial, budaya, agama, dan kegiatan lainnya.
“Kegiatan festival, pasar malam, pameran konser musik, resepsi keluarga, olahraga, tempat hiburan, pawai dan unjuk rasa kita batasi. Semua diwajibkan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah daerah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” imbuhnya.
“Begitu juga kepada pengusaha restoran, rumah makan, dan lainnya diwajibkan tidak melayani makan di tempat dan diperbolehkan membawa pulang,” tambahnya.
Bupati juga meminta kepada seluruh kepala distrik dan kepala kampung untuk menghimbau warganya agar tidak melakukan kegiatan maupun perjalanan keluar kampung, jika tidak memilki alasan atau kepentingan yang mendesak.
“Kepada seluruh Kepala distrik dan kepala kampung turut mengawasi secara berkala masyarakat dari luar yang melakukan kunjungan ke wilayah kerja masing-masing. Jika ada orang baru segera laporkan sehingga diperiksa. Hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” pesannya.
Bupati juga menghimbau selama status KLB, pedagang dan masyarakat umum diminta untuk tidak menimbun kebutuhan pokok secara berlebihan.
“Bagi yang kedapatan menimbun kebutuhan pokok secara berlebihan akan kita tindak tegas,” katanya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat tetap tenang dan mengendalikan diri dan terus meningkatkan kewaspadaan.
“Kepada seluruh masyarakat jangan mudah percaya dengan berita bohong atau hoax. Pastikan informasi yang diterima dari sumber terpercaya,” tutupnya.
Sebelumnya pada Minggu (22/3) kemarin, Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke mengumumkan 2 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Merauke dinyatakan positif Covid-19, sementara jumlah ODP mencapai 62 orang.
Reporter: Fnd
Editor: Aditra
- Tag :
- Bupati Merauke,
- Corona,
- Covid-19,
- KLB Covid-19,
- Papua
Tinggalkan Balasan