Saat akan kembali ke Timika, korban sempat menghubungi bapaknya dan mengatakan dia mengantuk.
Diapun disarankan, agar menghentikan mobilnya dan tidur di dalam mobil.
“Setelah itu handphone mati. Namun, karena bapaknya memiliki firasat kurang enak, sehingga telepon lagi. Tapi, handphone sudah tidak aktif. Komunikasi itu terjadi Kamis dini hari,” terangnya.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di korban
Menurut AKP Hermanto, kuat dugaan saat mobil yang dikemudian korban jatuh di rawa-rawa kondisi air sedang pasang sehingga tidak terlihat, serta jalanan sepi.
Mobil baru terlihat setelah air surut.
Satuan Reskrim bersama Satuan Lalu Lintas telah melakukan olah TKP.
Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban, baik berasal dari benda tumpul maupun lainnya.
“Kelihatannya, korban berusaha melepaskan diri, namun kondisi tubuh korban yang gemuk dan air pasang, sehingga korban tidak bisa keluar. Ini terlihat, saat ditemukan kepala sampai pinggang korban sudah keluar dari kaca jendela mobil,” terangnya.
“Jadi ini murni kecelakaan tunggal, dan sekarang ditangani Satlantas. Jasad korban sendiri sudah di RSUD Mimika, yang nantinya akan dilakukan pemakaman oleh pihak keluarga,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan