Secara bersamaan, perusahaan itu akan menghentikan pembelian atau pemesanan tiket pesawat ke Timika bagi para karyawan, kontraktor dan anggota keluarga yang datang ke area Freeport dengan maskapai komersial.
Pembatasan itu dilakukan menyusul pandemi global Covid-19 terus merebak, beberapa daerah di Indonesia diidentifikasi sebagai area berisiko penularan tinggi, termasuk Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Mimika, otoritas setempat dimana perusahaan itu beroperasi telah mengambil langkah pencegahan, dengan meniadakan seluruh aktivitas yang berpotensi mengumpulkan banyak orang.
Bupati Mimika telah menginstruksikan kepada seluruh tempat usaha di Kota Timika agar melakukan sterilisasi tempat usaha, dengan menyediakan hand sanitizer dan penyemprotan desinfektan secara mandiri.
Setiap tempat usaha juga diminta menerapkan social distancing (mengatur jarak), serta mengikuti kebijakan yang ditetapkan pemerintah mulai 23 Maret sampai 23 April 2020.
Pemkab Mimika melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga terus meningkatkan pemeriksaan di pintu masuk bandara maupun pelabuhan untuk mencegah wabah Covid-19.
Sebagai upaya sistem kewaspadaan dini atau early warning system, setiap orang dari daerah terjangkit Covid-19 yang masuk di Timika wajib mengisi Health Alert Card (HAC) atau kartu kewaspadaan kesehatan.
“Tim penyelidik epidemologi akan melakukan pemantauan orang dari daerah terjangkit selama 14 hari, terhitung sejak mereka tiba di Timika,” kata Juru Bicara Covid-19 Mimika, Reynold Ubra.
Reporter: Sevianto
Editor: Misba Latuapo
- Tag :
- Covid-19,
- Freeport Indonesia,
- Mimika,
- Papua
Tinggalkan Balasan