Freeport Diminta Berdayakan Pengusaha Lokal Papua, Ini Kata Claus Wamafma

Direktur PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma (Kiri) dan Ketua Kadin Mimika, Bram Raweyai (Kanan). (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)
Direktur PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma (Kiri) dan Ketua Kadin Mimika, Bram Raweyai (Kanan). (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)

TIMIKA | Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Bram Raweyai meminta PT Freeport Indonesia (PTFI) memberdayakan pengusaha lokal Papua.

Bram kepada wartawan mengatakan saat ini terdapat pengusaha lokal yang terbilang cukup sukses sebagai kontraktor di Freeport.

Hal itu, kata Bram, satu kebanggaan bagi Kadin karena sudah ada pengusaha lokal yang bisa menjadi kontraktor bagi perusahaan raksasa sekelas Freeport.

Memang menurut dia di lingkungan PT Freeport sudah banyak putra daerah Papua yang bekerja sebagai karyawan.

“Tapi yang pengusaha ini, saya mau Freeport buka peluang lagi,” kata Bram di Timika.

Untuk pengusaha lokal Papua menurutnya masih sangat sedikit, jika dibandingkan dengan vendor-vendor di PT Freeport yang bisa mencapai 500an.

Sehingga sangat disayangkan lebih banyak vendor dari luar Papua yang dipakai Freeport dibanding lokal.

“Coba kita kasih presentasi saja berapa banyak orang Amungme-Kamoro yang jadi vendor Freeport,” ujarnya.

Bram berharap kedepan ada audiensi bersama Freeport agar membuka peluang kepada pengusaha Papua terutama dari Amungme dan Kamoro.

Sementara itu Direktur PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma menjelaskan, PT Freeport Indonesia terus memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal atau orang asli Papua.

Tetapi untuk menjadi pengusaha yang bisa dibilang sukses, menurut dia, bukan dijalani dalam waktu yang singkat.

“Jadi sebenarnya kesempatan terus ada,” kata Claus Wamafma di Timika, Selasa (14/2/223).

Lebih lanjut Claus mengatakan, dalam programnya, PT Freeport terus menyiapkan para pengusaha orang asli Papua untuk bisa masuk atau terlibat bersama Freeport.

“Ketika ada pekerjaan dan mereka siap untuk melakukan itu. Kan ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan,” katanya.

Berdasarkan data, Claus menyebut ada lebih dari 200 pengusaha orang asli Papua yang mengantre untuk masuk.

Sampai kini, tepatnya ada 77 pengusaha yang aktif bekerja di PT Freeport Indonesia.

“Ada kesempatan yang banyak untuk teman lokal-lokal untuk ambil bagian, tentu dengan pekerjaan yang pas dengan mereka,” pungkasnya.

 

penulis : Anya Fatma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *