Gagal Panen Sebabkan Harga Cabai di Timika Melonjak Tinggi

waktu baca 2 menit
MEMANTAU | Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Mimika, Alice I Wanma saat memantau tanaman cabai di UPTD BBU PTP, Jalan Mapurujaya KM 7. (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)

TIMIKA | Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Mimika Alice I Wanma mengatakan, tingginya harga cabai di Timika akhir-akhir ini disebabkan petani gagal panen akibat faktor cuaca yang tidak menentu.

Harga cabai di Timika saat ini berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp110 ribu.

“Sekarang harga naik karena pengaruh cuaca yang sebentar panas, sebentar hujan. Petani sudah semangat pupuk tapi kalau cuaca seperti ini, akhirnya pertumbuhannya terganggu dan akhirnya gagal panen,” kata Alice saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin (26/4/2021).

Saat ini, kata Alice, tanaman cabai yang tersebar di enam distrik seluas 339 hektar.

Dari 339 hektar yang didapat dipanen petani sekitar 279 hektar, atau mencapai 56 ton.

“Luasan panen sekitar 279 hektar, dan perbulan kalau normal kita panen bisa 56 ton lebih, sekarang panennya agak menurun,” ungkapnya.

Alice mengakui kebutuhan cabai di Timika kian hari meningkat. Hal ini disebabkan banyaknya warung makan. Disamping itu, saat ini tengah masa bulan Ramadan bagi umat Muslim.

Untuk itu, kedepannya Dinas Pertanian akan melakukan perluasan lahan cabai guna memenuhi kubutuan pasar.

“Rumah makan juga banyak di Timika ini. Pasti kebutuhan juga besar, sehingga kita upayakan kedepan yaitu perluasan lahan lagi, kita nanti terus membantu kelompok tani,” katanya.

Editor:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version