Gedung Lapak Baru di Pasar Sentral, Ada yang Dapat dan Ada yang Tidak

Lapak pedagang di gedung baru yang dibangun Disperindag Mimika. (Foto: Anya Fatma/SeputarPapua)
Lapak pedagang di gedung baru yang dibangun Disperindag Mimika. (Foto: Anya Fatma/SeputarPapua)

TIMIKA | Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, telah menyelesaikan pembangunan gedung lapak di bagian belakang Pasar Sentral Timika. Namun, gedung yang baru ini tidak mampu menampung semua pedagang, ada yang dapat dan ada yang tidak dapat lapak.

Informasi yang dihimpun media ini menyebut, ada pedagang yang telah lama berjualan di Pasar Sentral bahkan sejak tahun 2016 dan sudah berkali-kali pindah lapak, mulai dari berjualan di bagian depan jalan, kemudian dibongkar dan harus pindah lagi.

Saat ini, sudah ada gedung lapak yang baru dibangun Disperindag, namun beberapa pedagang yang dimaksud malah tidak mendapatkan lapak. Padahal, selama ini mereka rutin membayar retribusi pasar sebesar Rp3000 per hari.

Menanggapi hal ini, Kabid Perdagangan Disperindag Mimika Hendrikus Hayon mengakui ada beberapa pedagang yang tidak mendapatkan lapak. Menurut dia, hal itu terjadi karena kurang koordinasi.

Karena itu, para pedangan yang dimaksud akan didata kembali untuk ditempatkan pada lapaknya masing-masing.

Ia juga mengatakan, lapak di gedung yang baru dibangun itu masih tersedia untuk diisi oleh para pedagang yang sebenarnya adalah pengopor (menjual barang ke pengecer). Tetapi jika barang tidak habis diopor ke pengecer, mereka juga berjualan sebagai pengecer.

“Mereka masih bisa dapat lapak. Lapak tidak kurang, karena masih ada kosong-kosong yang di samping,” kata Hendrikus yang dikonfirmasi via telepon.

Disamping itu, ada juga pedagang yang merasa senang karena setelah tujuh kali pindah-pindah lapak akhirnya bisa dapat lapak tetap dan layak.

“Terima kasih kepada Pemerintah, Dinas, Kepala Pasar. Terima kasih, kita rakyat kecil sudah dikasih tempat yang layak,” kata Sofi saat diwawancara di Pasar Sentral.

Sofi mengatakan sudah beberapa kali pindah lapak sejak tahun 2017, dan mengaku agak repot karena harus membongkar pasang lapaknya sendiri.

Lapak yang didapat ini tanpa membayar biaya apapun. Namun sama seperti pedagang lainnya, dia hanya membayar retribusi pada Rp3000 per hari.

“Alhamdulillah sekarang sudah jadi permanen, dikasih tempat yang layak,” ucapnya.

 

penulis : Anya Fatma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JADWAL IMSAKIYAH KAB.MIMIKA
TANGGALIMSAKSUBUHZUHURASARMAGRIBISYA
28/03/202404:3104:4112:0115:1218:0319:11
29/03/202404:3004:4012:0115:1218:0219:11
30/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
31/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
01/04/202404:3004:4012:0015:1318:0119:10
02/04/202404:3004:4011:5915:1318:0119:09
03/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:09
04/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
05/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
06/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:08
07/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:07
08/04/202404:2804:3811:5815:1317:5819:07
09/04/202404:2804:3811:5715:1317:5819:07

KONTEN PROMOSI