Gunakan Dana Otsus, DTPP Asmat Bina Petani Orang Asli Papua Tingkatkan Ekonomi

Petani OAP di Asmat sedang menanam padi. (Foto: Ist/ DTPP Asmat)
Petani OAP di Asmat sedang menanam padi. (Foto: Ist/ DTPP Asmat)

ASMAT | Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian (DTPP) Kabupaten Asmat, Papua Selatan, terus berupaya membina petani Orang Asli Papua (OAP) demi meningkatkan ekonomi.

Hal ini sesuai dengan visi dan misi Bupati Asmat Elisa Kambu dan Wakil Bupati Thomas E. Safanpo, yakni meningkatkan kesejahteraan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat Papua.

Salah satunya yang dilakukan DTPP Asmat, melalui Bidang Tanaman Pangan dengan melaksanakan kegiatan optimasi lahan dan pendampingan penanaman padi.

“Kegiatan ini berlangsung sejak bulan Juni lalu,” kata Kepala DTPP Kabupaten Asmat, Rudolf D. Noviarto, Selasa (26/7/2022).

Tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu pembabatan pembersihan pengolahan lahan, dan penyamaian benih padi.

Untuk saat ini, menurut Rudolf, penanaman bibit padi yang telah tumbuh dipindahkan ke lahan yang telah diolah, sehingga direncanakan bulan September sudah mulai masuk masa panen.

“Jenis padi atau varietas yang ditanam ada 3, yaitu impari 32, ciherang dan impago, direcanakan sekitar bulan September dapat dilakukan pemanenan,” kata Rudolf.

Rudolf menambahkan, kegiatan ini menggunakan dana Otsus tahun 2022, dengan sasaran kelompok tani OAP yang melibatkan 34 kelompok tani.

34 kelompok tani ini tersebar di 7 distrik dan 14 kampung, dengan 1 kelompok tani berjumlah 20 – 30 orang.

Setiap kelompok tani selain mendapat upah kerja, juga mendapatkan hibah saprotan berupa peralatan kerja, benih, pupuk, dan lain-lain.

“Tujuan Optal (optimasi lahan) dan pendampingan sebenarnya sama dalam hal penggunaan lahan, yaitu memanfaatkan lahan yang tidak menghasikan menjadi lahan produktif,” jelas Rudolf.

Dengan program ini, Rudolf berharap dapat meningkatkan taraf hidup petani dari segi ketersediaan pangan dalam meningkatkan ketahanan pangan, sehingga mempersempit ruang adanya kerawanan pangan yang bermuara pada kasus gizi buruk.

“Secara nasional diharapkan adanya pemerataan pembangunan di sektor pertanian yang bermuara pada terciptanya pemenuhan kebutuhan pangan secara Nasional,” pungkas Rudolf.

 

penulis : Kristin Rejang
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *