Telur dijual dengan harga Rp45 ribu untuk 1 rak. Ayam beku dijual Rp30 ribu dan ayam hidup Rp45 ribu per ekor.
“Telur ini yang murah, karena kalau harga dari kandang itu biasanya 50 ribu rupiah. Di sini 45 ribu rupiah,” katanya.
Sementara, Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, Petrus Pali Amba mengungkapkan pasar murah ini digelar atas kerjasama dengan pelaku usaha dan distributor di Kabupaten Mimika.
Saat ditemui di pasar murah, Petrus mengaku untuk harganya memang digunakan harga dari distributor. “Penjualnya ini dari distributor. Jadi bukan harga di pengecer,” katanya.
Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada para pelaku usaha dan distributor untuk memberikan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat menjelang hari raya ini.
“Jadi soal harga yang dikeluhkan masyarakat seperti Bimoli 2 liter itu mungkin memang sudah harga pengambilannya,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, Disperindag hanya memfasilitasi tempat untuk digelar pasar murah.
Masyarakat berkerumun
Selain menjual sembako dengan harga yang hampir sama dengan harga pasaran, pasar murah ini juga menciptakan kerumunan masyarakat.
Pasalnya, meskipun harganya tidak berbeda jauh dengan harga pasaran, masyarakat tetap antusias datang dan berbelanja. Sehingga terjadi kerumunan di setiap stan penjualan.
- Tag :
- Disperindag,
- Harga Mahal,
- Pasar Murah
Tinggalkan Balasan