Hari IDPD, ini Harapan Pemerhati Disabilitas di Mimika

HARI DISABILITAS | Foto bersama saat acara Hari Disabilitas di Yayasan Cinta Bela. (Foto: Ist)
HARI DISABILITAS | Foto bersama saat acara Hari Disabilitas di Yayasan Cinta Bela. (Foto: Ist)

TIMIKA | Setiap tanggal 3 Desember diperingati Hari Disabilitas Internasional atau International Day of Persons with Disabilities (IDPD).

Pendiri rumah singgah Yayasan Cinta Bella yang selalu memberikan perhatian kepada para kaum Disabilitas, Elisabeth Carolina Samori mengatakan di tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu.

Pada peringatan hari Disabilitas Internasional tahun 2020 ini pihaknya tidak melakukan kegiatan khusus di Yayasan Cinta Bella yang didirikan pada Maret 2013.

“Tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Melihat kondisi anak-anak kami yang sangat rentan dengan situasi seperti ini, maka kami membatasi kegiatan kumpul-kumpul,” kata Elisabeth kepada Seputarpapua.con, Kamis (3/12).

Dijelaskan, Tahun 2019 lalu, di Hari Disabilitas Internasional , pihaknya merayakannya dengan menyalakan 1.000 lilin dan mengundang anak-anak sekolah SMP dan SMA, mereka membawakan tarian yang sangat menghibur.

Namun berbagai harapan selalu ia impikan untuk para penyandang disabilitas di Papua, khususnya di Mimika.

“Kepedulian dari pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten dan orang – orang yang peduli terhadap penyandang Disabilitas masih sangat kurang,” ujarnya.

Ia mengaku sangat sedih karena melihat kondisi di sini khususnya Disabilitas CP (cerebral palsy atau kelumpuhan otak) dan autis yang masih kurang adanya kepedulian dari dinas terkait.

“Kami berharap ada tempat-tempat yang bisa menunjang aktivitas dari kaum disabilitas misalnya lingkungan yang ramah terhadap disabilitas,” ujarnya.

Ia mengatakan perlu pemerintah memperhatikan kondisi tempat – tempat umum, seperti pengguna kursi roda, terutama dari Airport saat hendak naik ke pesawat, diakuinya masih belum ada ruang yang nyaman untuk para disabilitas, khususnya juga bagi pengguna kursi roda.

“Harapan kami kedepan pemerintah bisa lebih memperhatikan dan peduli kepada orang-orang penyandang disabilitas. Kami juga berharap agar diberikan ruang atau kesempatan sekolah, kerja, untuk para difabel, bisa mengasah kemampuan mereka. Mereka layak untuk hidup, mereka layak untuk diperjuangkan,” katanya.

Dikatakan, Yayasan Cinta Bela masih tetap berjuang hingga hari ini, mengkampanyekan tentang disabilitas. Dimana hingga saat ini, orang dengan penyandang disabilitas belum memiliki ruang atau taman, jalan, khususnya fasilitas umum yang ramah untuk difabel.

“Semoga kedepannya, di lingkungan yang ramah untuk mereka, kendaraan yang ramah, maupun tempat tempat ibadah. Kami berharap pemerintah bisa membantu kami di daerah agar bisa mempunyai Rumah Fisioterapi agar anak-anak Disabilitas bisa tertangani dengan baik,” harapnya.

 

Reporter: Kristin Rejang
Editor: Misba Latuapo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *