TIMIKA | Pemerintah Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Papua mengadakan peringatan Hari Malaria Sedunia 25 April 2022 di halaman kantor distrik, Jalan Cenderawasih, SP IV, Kelurahan Wonosari Jaya.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob yang juga Ketua Malaria Center Mimika menghadiri kegiatan bersama Kepala Dinas Kesehatan Reynold Ubra dan pejabat lainnya.
Wabup dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada kader malaria yang telah bekerja membantu memberikan informasi tentang malaria kepada masyarakat.
Berdasarkan data, Kabupaten Mimika menyumbang 40 persen kasus malaria di Indonesia.
Ini menjadi tugas yang berat bagi semua pihak untuk menurunkan angka ini menuju eliminasi malaria tahun 2026.
“40 persen kontribusi untuk nasional. Hengan tema tahun ini artinya kerja kita berat dan kita harus kerja untuk turunkan ini,” katanya.
Hingga tahun 2022 masih banyak kasus malaria yang terjadi, dan rata-rata di wilayah Kota Timika.
Ia berpesan kepada kepala kampung, lurah dan ketua-ketua RT untuk ikut bekerja dimulai dari menjaga kebersihan lingkungan.
Organisasi perangkat daerah juga diajak membantu eliminasi malaria sesuai dengan fungsinya masing-masing.
“Jangan pak Reynold sebagai kepala dinas kesehatan saja yang setengah mati urus ini, semua kita punya peran untuk eliminasi malaria,” katanya.
Di momen Hari Malaria Sedunia ini semuanya diajak untuk bertekad untuk eliminasi malaria di Timika, Papua dan Indonesia.
“Kita bersama harus punya inovasi buat malaria ini tereliminasi,” ucapnya.
Kepala Distrik Wania, Richard Wakum mengatakan, data kasus malaria secara nasional bukan menjadi tanggung jawab pemerintah dan kader saja, tetapi tanggung jawab bersama.
“Tokoh masyarakat yang hadir sebagai penyambung kepada masyarakat bagaimana menjaga lingkungan bersih supaya kitong hidup sehat,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kinerja puskesmas khususnya tim malaria yang terus gencar menangani malaria dan juga stunting.
Ketua Panitia kegiatan, Ridwan dalam sambutannya menyampaikan, peringatan dengan tema ciptakan inovasi capai eliminasi dan wujudkan Indonesia bebas malaria ini sebagai momentum untuk bangkitkan semangat bersama dalam memerangi malaria menuju eliminasi 2026.
Berdasarkan data, tahun 2021 kasus malaria sebanyak 119.167 kasus atau 400/1000 penduduk. 15 persen dari kasus tersebut terjadi pada anak-anak dan ini hamil.
Pada peringatan kali ini diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya tarian oleh siswa SMP Kristen Arastamar Timika dan fashion show oleh anak-anak asli Papua dari Amungsa Managemen Fashion Kids.
Ada juga tampilan drama tentang pencegahan dan pengobatan malaria oleh mahasiswa Jurusan Keperawatan, Kebidanan dan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura Prrodi Mimika.
Tinggalkan Balasan