TIMIKA | Hewan-hewan di pusat penangkaran MP 21 PT Freeport Indonesia dilatih gerakan terpola agar takut kepada manusia.
Genfor Biodiversity, Kukuh Indra Kusuma menjelaskan, hal ini dilakukan untuk mempersiapkan hewan-hewan dikembalikan ke habitatnya di alam liar.
“Pertama yang kami kaji ialah melihat apakah dia takut dengan manusia atau nggak. Ketika dia tidak takut dengan manusia, biasanya kita akan membuat gerakan terpola yang memunculkan rasa takut kepada manusia,” kata Kukuh saat diwawancara di Pusat Penangkaran MP 21, Rabu (8/6/2022).
Selain melihat rasa takut pada manusia, tim enviro juga melihat makanan hewan tersebut apakah sudah bisa makan buah-buahan hutan.
Dijelaskan, secara umum satwa peliharaan salah satunya Kasuari biasanya diberi makan buah lokal. Sehingga perlu diajari atau dibiasakan dengan buah hutan.
“Bisanya kami akan campurkan dulu, misal Kasuari terbiasa makan pisang, kita akan campurkan dengan buah hutan mulai 10 persen, 20 persen, 40 persen sampai sepenuhnya bisa dikenalkan dengan buah hutan,” jelas Kukuh.
Hewan-hewan yang memiliki perilaku memang akan makan memakan waktu dalam rehabilitasi karena harus dicek polanya terhadap manusia dan mengenali makanan di hutan.
“Sebelum lepas liar ini kami undang dokter hewan dari Disnak Keswan untuk penilaian kesehatan si burung ini mulai dari makannya, kebiasaan dan faktor secara nampak apa ada luka cacat dan lainnya. Semua sudah kita asesmen dan semua sudah layak untuk dilepas liarkan,” katanya.
- Tag :
- Freeport,
- Hewan Takut Manusia,
- MP 21,
- Penakaran Hewan
Tinggalkan Balasan