Honorer Pertanyakan Pengumuman Kelulusan CPNS Kuota 600 Tidak Transparan

Para honorer saat bertemu dengan kepada BKD Kabupaten Mimika, Jumat (1/6/2022). (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)
Para honorer saat bertemu dengan kepada BKD Kabupaten Mimika, Jumat (1/6/2022). (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)

TIMIKA | Sejumlah Honorer datang ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jumat (1/7/2021) mempertanyakan hasil kelulusan CPNS kuota 600.

Dalam pertemuan, Honorer juga mempertanyakan mekanisme pengumuman hasil penerimaan CPNS Kuota 600 yang disampaikan oleh BKD yang terkesan tertutup.

“Kalaupun transparan kenapa pengumuman nama-nama tidak di tempel transparan atau diumumkan melalui media-media. Kenapa harus dipanggil satu persatu,” kata Koordinator Aksi, Kevin Christo Nanlohy.

Kepala BKD Kabupaten Mimika, Ananias Faot usai bertemu sejumlah honorer menjelaskan pengumuman secara resmi tidak dilakukan hanya karena mengantisipasi hasil analisis jabatan (Anjab).

“Berdasarkan pendidikannya dia harus sesuai dengan analisis jabatan. Misalnya dia punya keahlian di SDM tapi dia ada di OPD lain sehingga dia dimasukan kesitu. Makanya kita tidak mau mengumumkan itu melalui OPD karena memang terjadi seperti ada nama baru padahal nama baru itu dia ada di OPD lain hanya berdasarkan Anjab dia harus duduk disitu,” jelasnya kepada awak media.

Menurutnya jika mau ikut dengan nama dan OPD saat honor tidak mungkin sebab pihaknya mengusulkan tenaga honorer berdasarkan analisis jabatan artinya bidang kerja, tugas yang harus berdasarkan pendidikan jadi penempatannya disesuaikan dengan background.

“Jadi misalnya dia ada di OPD lain nama.kita kasih masuk di distrik karena untuk memenuhi jabatan di distrik itu. Begitu juga sebaliknya. Sehingga memang kita tidak bisa mengumumkan secara langsung ke OPD masing-masing,” ungkapnya.

Ketika ditanya apakah tidak mengumumkan hasil secara transparanz Ananias menjawab apa yang dilaksanakan oleh Pemkab tidak melanggar aturan.

“Kita mengantisipasi hal seperti ini (demo) yang terjadi karena situasional kan, kemudian bagi teman teman juga saya berharap kuota kita hanya 600 kalau lebih kan tidak mungkin akan terjadi seperti ini (ada yang tidak terakomodir),” pungkasnya.

 

penulis : Kristin Rejang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *